Mohon tunggu...
Ryan Martin
Ryan Martin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Kedokteran Gigi

Berbagi Pengalaman, Perasaan, Pemikiran dan Kisah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pengalamanku Melawan Para "Agen Rahasia" Sang Hujan di Awal Tahun

5 Januari 2021   08:57 Diperbarui: 5 Januari 2021   17:57 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila pada pukul 02.12 WIB Sang Hujan masih belum menghentikan derai pelurunya, maka misi selanjutnya pun dimulai. Saya akan bergegas menuju gerbang benteng pertahanan saya, mengisi beberapa karung pasir, dan menumpuknya untuk membentuk barikade. 

Sang Hujan tidak hanya mengirimkan agen rahasia angkatan udaranya dari atas, tetapi juga bersiap untuk mengepung langsung benteng pertahanan ini dari depan dengan angkatan daratnya. 

Itulah strategi Sang Hujan yang telah saya pahami berdasarkan pengalaman saya. Dengan barikade ini, saya berharap agar pasukan sang Hujan tidak dapat menerobos. Meskipun demikian, misi ini masih berlanjut. 

Pukul 05.00 WIB adalah waktu penetuan terakhir, apakah pertahanan saya yang bertahan, atau Sang Hujan yang bertahan. Bila Sang Hujan terus menyerang, maka ia akan menggunakan strategi mutakhirnya. 

Ia akan menyisipkan para agen rahasianya ke dalam bawah tanah. Lalu mereka akan menggali dan menyisip di antara semen dan keramik benteng saya. Berkumpul menjadi kesatuan di pojok ruangan kosong itu.

Saya dapat mendengar sorakan mereka. Sorakan kemenangan karena berhasil membentuk markas pertama mereka di dalam benteng saya. Dan itulah saatnya saya menyalakan alarm: mayday!

Seluruh perabotan harus dipindahkan ke daerah yang lebih tinggi, agar tidak dirusak oleh para penyusup itu. Dimulai dari peralatan elektronik, hingga peralatan yang terbuat dari kayu atau kertas. Meskipun demikian, tetap saja ada beberapa perabotan yang harus direlakan untuk dirusak oleh penyusup itu, seperti kulkas dan meja. Menyebalkan. 

Namun tidak ada yang bisa dilakukan pula. Benteng ini sudah terlalu rendah sehingga para agen rahasia Sang Hujan dapat menyelinap dari segala arah, membentuk markas dan memorak-porandakan seisi benteng. 

Setelah semua usaha yang telah dilakukan, Sang Hujan pun pergi. Menyisakan kenangan yang akan menjadi "PR tambahan" dalam hari itu. Genangan di dalam rumah saya, umumnya berkisar 20-30 cm. 

Sembari menunggu genangan ini surut, saya pun beristirahat. Terlelap setelah berperang melawan para agen rahasia Sang Hujan selama 6 jam. Beristirahat untuk bersiap menjalankan misi selanjutnya. Adakah di antara kalian yang dapat menebak, apakah misi itu? Ya, tepat sekali, makan siang. 

Pasti kalian memikirkan hal itu, bukan? Makan adalah suatu kebutuhan pokok yang diperlukan setiap makluk hidup untuk dapat bertahan hidup serta beraktivitas. Jika saat membaca artikel ini, dan kalian belum makan, makanlah terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun