Mohon tunggu...
Rian Diaz
Rian Diaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis banyak, membaca juga banyak

Pegiat teater dan menulis fiksi, pelajar etnografi dan pemerhati masalah-masalah bangsa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lapar dengan Benar

29 Juli 2023   19:03 Diperbarui: 29 Juli 2023   19:03 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar makanan diambil dari freepik

"aku mengepalkan tanganku dengan putus asa, mulai meratap karena tidak berdaya dan menggerogoti tulang itu seperti seperti orang gila; aku menangis sehingga tulang itu menjadi basah dan kotor karena air mata, muntah, memaki-maki, dan mulai menggigit lagi, menangis meraung-raung, dan muntah sekali lagi. Dengan suara keras dan jelas kusumpahi semua kuasa dunia agar dibakar dalam api jahanam neraka...."

Satu-satunya alasan untuk tetap eksis adalah dengan mengatasi rasa lapar. Ada benalu yang hinggap di dalam sistem ini dan memaksa orang untuk melakukan korupsi bukan agar benalu ini tetap hidup, melainkan agar pelaku korupsi ini tetap hidup.

Sekali waktu ketika pelaku ini memutuskan berhenti memberi makan, maka ia akan mati entah itu dalam OTT, maupun tersandung kasus korupsi itu.  Maka yang tertangkap dari kasus yang notabene besar adalah tumbal, karena jaringan lapar memerlukan kondisi berbeda dari biasanya.

Demikian kita mendapati dalam pemberitaan para pelaku korupsi tersenyum ketika ditangkap. Mereka tersenyum karena tidak lagi memberi makan benalu dalam sistem korupsi itu. Mereka tersenyum karena bisa kembali merasakan lapar dengan benar.

Mungkin!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun