Mohon tunggu...
Rian Diaz
Rian Diaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis banyak, membaca juga banyak

Pegiat teater dan menulis fiksi, pelajar etnografi dan pemerhati masalah-masalah bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isi Komunikasi Politik Indonesia

5 Juli 2023   16:06 Diperbarui: 5 Juli 2023   16:13 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan bagian paling buruk dari narasi ini adalah jumlah masyarakat madani yang seharusnya bertambah karena pendidikan yang makin tinggi, tidak mengambil peran sebagai masyarakat madani. Hal inilah yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia sekarang.

 

Anak Muda dan Komika Politik 

Isi narasi publik dalam era newmedia adalah hiruk pikuk kekuasaan, distorsi pesan dan proyek elektabilitas.

Alasan paling dasar dari munculnya para kreator politik newmedia adalah karena televisi tidak mampu lagi memberikan tempat yang baik bagi pelabelan citra. Agenda setting diperlukan untuk memberi pengaruh dan perubahan perlaku politik melalui konten politik. Kreatifitas macam ini hanya dapat dilakukan oleh kaum muda yang melek akan teknologi. 

Karena itu, para politisi demi mengejar popularitas menggaet kaum muda untuk menjadi konsultan komunikasi politik di media sosial.

Akan tetapi kebanyakan agenda setting dalam kampanye politik Indonesia tujuannya semata pada eksistensi mereka bukannya pada tranformasi esensi seperti kritik bangsa dan wacana pembangunan.

Belakangan, demi menggaet swing voters yang adalah orang muda, para komunikator politik berusaha masuk dalam lingkungan mereka dengan mengenakan atribut milenial, olahraga dan aktif di media sosial.

 Komika, sebagai tren komedi baru,  kini mengambil tempat cukup banyak dalam konten-konten politik. Hal ini disinyalir merupakan upaya untuk membuat politik terlihat menyenangkan  “having fun in politic”  setelah politk "being  funny." Suatu suasana yang sebelumnya sangat dihindari dalam persuasi politik era media konvensional.

Isi komunikasi politik yang tidak bisa lepas 

Ada yang tidak bisa lepas dari komunikasi politik Indonesia yaitu narasi identitas dan politik agama. Politisasi identitas ada dalam dua segmen berbeda tergantung ke mana wacana publik akan mengalir dan ketika kejahatan kerah putih  berlangsung. Ini merupakan keadaan yang normal karena arah komunikasi politik masih saja tertuju pada radikalime, ketika kritik terhadap ketimpangan, korupsi dan kejahatan sosial terbuka di publik. Kontra narasi ini akan terlihat ketika beberapa orang jahat memakai isu agama untuk beralih dari sebuah keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun