Terdapat satu diantara sepuluh ribu orang yang mengidap hemofilia A. Sedangkan hemofilia B sekurang kurangnya satu diantara lima puluh ribu orang. Penyakit hemofilia tidak mengenal ras atau aliran setiap orang. Semua orang bisa terkena hemofilia. Mayoritas pengidap hemofilia adalah laki-laki sedangkan perempuan adalah pembawa sifat. Di Indonesia sendiri, penanganan terhadap hemofilia sangat diperhatikan dibanding 20 tahun yang lalu. Penanganan dan pencegahan hemofilia baik apabila dilaksanakan sejak dini hari bagi pengidapnya terutama anak-anak. Dengan begitu, seseorang bisa menjalani kehidupan secara normal tanpa gangguan dari hemofilia tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H