Mohon tunggu...
Ryan Carlo
Ryan Carlo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perbandingan Ukuran Sel

23 Agustus 2017   22:10 Diperbarui: 23 Agustus 2017   22:27 5476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara biologis, sel marupakan tingkatan struktural kehidupan terendah yang memiliki seluruh sifat kehidupan, seperti reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energi,  respons terhadap lingkungan, homoeostatis (pengaturan tubuh), dan adaptasi terhadap lingkungan sekitar.

Dilansir dari KBBI bahwa, sel merupakan bagian atau bentuk terkecil dari organisme, terdiri atas satu atau lebih inti, protoplasma, dan zat-zat mati yang dikelilingi oleh selaput sel.

Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Robert Hooke pada tahun 1665, di mana Robert Hooke menggunakan mikroskop sederhana untuk meniliti sel gabus pada tanaman jagung yang sudah mati. Pada tahun 1673, Antonie Van Leeuwenhoek menjadi orang pertama kali yang melihat sel hidup dari alga Spirogyradan bakteri menggunakan mikroskop. Di tahun yang sama, orang mulai mengembangkan mikroskop seiring perkembangan teknologi.

Selain Hooke dan Leeuwenhoek, masih banyak sekali ilmuwan yang berlomba-lomba dalam penelitian sel di antaranya sebagai berikut:

  1. Jean Baptiste de Lamarck (1809) mengeluarkan pernyataan bahwa setiap badan hidup merupakan kumpulan sel-sel.
  2. Ludolph Christian Treviranus dan Johann Jacob Paul Moldenhawer menyatakan bahwa individu merupakan kesatuan dari sel-sel.
  3. Henri Dutrochet menyatakan bahwa sel merupakan elemen fundamental dari organisme.
  4. Teodore Schwann(ahli anatomi hewan) dan Matthias Schleiden (ahli anatomi tumbuhan) pada tahun 1838 berpendapat bahwa sel merupakan unit dasar kehidupan dan setiap makhluk hidup tersusun dari sel.
  5. Felix Dujardin (1835) menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah cairan yang selalu terdapat di dalam sel hidup.
  6. Johannes Purkinje (1840) memperkenalkan istilah protoplasma yang merupakan cairan dalam sel
  7. Max Schultze berpendapat bahwa protoplasma merupakan struktur dasar kehidupan dan merupakan bagian terpenting dari sel.
  8. Rudolf Ludwig Karl Virchow pada tahun 1858 menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya (omnis cellula e cellula).
  9. Robert Brown menemukan nukleus (inti sel) pada sel tanaman anggrek. Ia berpendapat bahwa nukleus memiliki arti penting bagi sel karena mengatur segala aktivitas dalam sel.
  10. R. Strasburger menyatakan bahwa setiap inti sel berasal dari inti sel sebelumnya melalui pembelahan.
  11. C.Bernard menyatakan bahwa inti sel merupakan struktur terpenting dari sel yang mengatur seluruh pekerjaan sel.

Dengan hasil yang didapat, para ilmuwan menyimpulkan sebagai berikut:

  1. Semua makhluk hidup terdiri atas sel-sel.
  2. Sel merupakan unit struktural terkecil makhluk hidup yang menjadi komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup.
  3. Sel merupakan unit fungsional karena sel melakukan suatu fungsi kehidupan, seperti sintesis protein yang berhubungan dengan pembentukan sifat morfologis dan fisiologis, reproduksi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, melakukan respons, serta melakukan pemanfaatan energi.
  4. Semua sel berasal dari sel sebelumnya.
  5. Sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sel memiliki 2 tipe yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang belum memiliki nukleus atau tidak memiliki membran inti yang memisahkan materi genetik (DNA) dengan bagian sel lainnya. Ukuran sel prokariotik pada umumnya berdiameter 0,1-1,0 mikrometer. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki nukleus atau materi genetik (DNA) dilapisi oleh membran inti. Ukuran sel eukariotik berdiameter 10-100 mikrometer. Organisme yang memiliki sel prokariotik adalah archaebacteria, eubacteria, cyanobacteria. Sedangkan organisme yang memiliki sel eukariotik adalah protista, fungi (jamur), plantae (tumbuhan) dan animalia (hewan).

Sel pada hewan dan tumbuhan pada umumnya sama. Yang menjadi indikator pembeda adalah ada atau tidak adanya dinding sel, vakuola, plastida (kloroplas), sentriol, dan sentrosom.

Secara rinci, organel sel adalah sebagai berikut.

Membran plasma, nukelus, sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, peroksisom, mitokondria, plastida, vakuola, sentrosom dan sentriol, sitoskeleton, dan dinding sel.

Membran Plasma

Merupakan lapisan tipis dengan ketebalan sekitar 8 nanometer. Membran sel bersifat selektif permeable atau semipermeable, artinya hanya dapat dilewati oleh ion, molekul, dan senyawa-senyawa tertentu. Membran sel pada manusia dan hewan terletak paling luar, sedangkan membran sel tumbuhan dikelilingi oleh dinding sel. Membran plasma tersusun atas lipid (fosfolipid), protein, dan karbohidrat.

Fungsi dari membran sel adalah sebagai berikut:

  1. Mengontrol masuk dan keluarnya isi zat dari atau ke dalam sel.
  2. Sebagai pelindung agar isi sel tidak keluar.
  3. Sebagai reseptor (menerima rangsangan) dari luar sel.

Nukleus

Nukleus adalah bagian terpenting dalam sel, memiliki diameter 5 mikrometer dan diselubungi membran ganda yang dipisahkan oleh ruang sekitar 20-40 nanometer. Membran inti tersusun atas lipid dan protein. Pada nukleus terdapat nukleoplasma (plasma inti), materi genetik berupa benang kromatin, dan anak inti (nukelolus). Asam nukleat dibedakan menjadi 2 yaitu DNA dan RNA. DNA berfungsi sebagai penurunan sifat sedangkan RNA memiliki fungsi untuk sintesis protein. DNA memiliki bentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk single helix. RNA terbagi menjadi 3 jenis yaitu mRNA (messanger RNA), rRNA (ribossom RNA), dan tRNA (transfer RNA).

Fungsi dari nukleus sebagai berikut:

  1. Mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis mRNA sesuai perintah DNA.
  2. Mengendalikan proses metabolisme sel.
  3. Menyimpan informasi genetik berupa DNA.
  4. Tempat penggandaan (replikasi) DNA.

Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan sel yang terletak di dalam sel, di luar inti sel, dan organel sel. Sitoplasma berbentuk cairan koloid homogen yang jernih serta mengandung nutrien, ion-ion, garam, dan molekul organik. Sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fasel sol (konsentrasi tinggi) ke fasel gel (konsentrasi air rendah) atau sebaliknya.

Fungsi sitoplasma sebagai berikut:

  1. Tempat organel sel dan sitoskeleton.
  2. Memungkinkan terjadinya pergerakan organel sel oleh aliran dan sitoplasma.
  3. Tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.
  4. Untuk menyimpan molekul-molekul organik (misalnya, karbohidrat, lemak, protein dan enzim).

Ribosom

Ribosom berbentuk bulat kecil dengan diameter 20-22 nanometer. Ribossom terbagi menjadi 2 sub yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. mRNA masuk di sub unit kecil, sedangkan tRNA dan bahannya terletak di sub unit besar. Ribosom dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

  1. Ribosom bebas, yang tersuspensi dalam sitosol. Ribosom bebas menyintesis protein yang akan difungsikan dalam sitosol, seperti enzim metabolisme.
  2. Ribosom terikat, yang menempel pada retikulum endoplasma (RE). Ribosom akan menyintesis protein yang akan dimasukkan dalam membran RE, sekresi protein, serta pembungkusan organel tertentu seperti lisosom.

Bagaimana proses terjadinya sintesis protein?

  1. Nukleus membuat pesan dalam bentuk mRNA untuk menyintesis protein yang ditujukan ke ribossom (rRNA). mRNA berisi kode triplet.
  2. mRNA dikirim menuju ribossom untuk diterjemahkan.
  3. tRNA mengambil bahan berupa asam amino dari sitoplasma untuk dibawa ke ribossom
  4. Di ribossom, asam amino digabungkan menjadi bentuk protein. Penggabungan dilakukan dengan ikatan peptida.

Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua yaitu:

  1. Retikulum endoplasma halus (tidak bergranula), tidak ditempeli oleh ribosom. RE halus berfungsi menyintesis lipid (fosfolipid dan sterol), metabolisme karbohidrat, dan menetralisasi racun. Di dalam sel ovarium, testis, hati, dan otot, banyak mengandung RE halus.
  2. Retikulum endoplasma kasar (bergranula), ditempeli oleh ribosom. Berfungsi membentuk fosfolipid membrannya sendiri dan sintesis protein sekretori (misalnya, glikoprotein dan hormon insulin di dalam sel pankreas). Protein sekretori yang keluar dari RE dibungkus oleh membran vesikula. Vesikula tersebut kemudian berpindah ke bagian sel lainnya (misalnya, badan golgi) dan disebut vesikula transport.

Badan Golgi

Penemunya adalah Cammilio Golgi (1898). Fungsi badan golgi adalah:

Berperan dalam sekresi atau membentuk vesikula yang berisi enzim untuk sekresi.

  1. Membuat makromolekul, seperti polisakarida dan asam hialuronat (zat lengket pada sel-sel hewan).
  2. Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah selubung sel telur.
  3. Membentuk membran plasma dari vesikula-vesikula yang dilepaskan.
  4. Membentuk dinding sel pada tumbuhan.

Lisosom

Fungsi lisosom adalah:

  1. Pencernaan intrasel
  2. Proses fagositosis
  3. Autofag yaitu mendaur ulang organel yang rusak
  4. Autolisis yaitu perusakan sel sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom (self destruction).

Peroksisom

Fungsi peroksisom sebagai berikut:

  1. Menghasilkan enzim oksidase dan katalase
  2. Memecah asam lemak menjadi molekul kecil sebagai bahan bakar untuk respirasi sel
  3. Di dalam sel hati, peroksisom menetralisasi racun alkohol dan senyawa berbahaya lainnya.

Mitokondria

Mitokondria merupakan organel silinder dengan panjang 1-10 mikrometer dan dilapisi membran ganda. Mitokondria berperan dalam respirasi sel atau metabolisme energi di dalam sel yang dapat menghasilkan ATP. Mitokondria adalah organel semiotonom karena memiliki DNA yang mengatur sintesis protein yang dilakukan oleh ribosom di dalam organel tersebut.

Plastida

Terdapat 3 macam plastida:

Leukoplas

Plastida berwarna putih/tidak berwarna.

Kromoplas

Plastida berwarna lain selain hijau, misal fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), fikosantin (cokelat), dan karoten (kuning). Kromoplas terdapat pada sel bunga dan buah-buahan yang masak

Kloroplas

Ukuran kloroplas 2 mikrometer x 5 mikrometer, mengandung klorofil. Di dalam kloroplas, terdapat kantong-kantong pipih disebut tilakoid. Tilakoid bertumpuk-tumpuk disebut granum. Granum dihubungkan oleh tubula tipis di antara tilakoid disebut lamela. Di luar tilakoid, terdapat cairan disebut stroma.

Vakuola

Vakoula adalah vesikula besar yang berisi cairan dan diselubugi membran tunggal. Vakuola pada organisme bersel satu dapat dibedakan menjadi 2 jenis:

  1. Vakuola makanan untuk fagositosis dan mencerna serta mengedarkan hasil pencernaan ke seluruh bagian sel
  2. Vakuola kontraktil untuk osmoregulator atau memompa air yang berlebihan ke luar sel.

Sentrosom dan Sentriol

Sentrosom adalah organel tempat tumbuhnya mikrotubula dekat nukleus. Di dalam sentrosom terdapat 2 pasang sentriol, tapi sentrosom pada tumbuhan tidak terdapat sentriol. Sentriol bereplikasi membentuk benang-benang spindel yang mengikat dan menarik kromatid ke arah kutub berlawanan pada tahap anafase saat pembelahan mitosis maupun meiosis. Pembelahan meiosis untuk proses pembentukan sel gamet. Sedangkan pembelahan mitosis untuk pertumbuhan makhluk hidup, mengganti sel rusak, sel mati, sel yang sudah tua.

Sitoskeleton

Berdasarkan ukuran sitoskeleton dibedakan jadi mikrotubula, filamen intermediet, mikrofilamen

Fungsi mikrotubula

  1. Membentuk bentuk sel.
  2. Jalur pergerakan organel.
  3. Pemisahan kromosom ke arah kutub yang berlawanan saat pembelahan sel.

Fungsi mikrofilamen

  1. Bergabung dengan protein lain membentuk jalinan tiga dimensi menyokong bentuk sel.
  2. Menyebabkan lapisan sitoplasma keluar memiliki kekentalan semipadat (gel).
  3. Membentuk susunan sejajar berselang seling dengan filamen miosin yang lebih tebal untuk kontraksi sel otot.
  4. Mengatur motilitas sel.
  5. Membentuk inti mikrovili.
  6. Membentuk alur pembelahan sel.

Fungsi filamen intermediet

  1. Memperkuat bentuk sel.
  2. Menjaga kestabilan posisi organel sel tertentu.
  3. Tempat bertautnya nukleus.
  4. Membentuk lamina nukleus yang melapisi bagian dalam selubung nukleus.

Dinding Sel

Dinding sel memiliki ketebalan 0,1 mikrometer atau lebih tebal. Terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan ganggang. Fungsi dinding sel adalah:

  1. Melindungi sel.
  2. Mempertahankan bentuk sel.
  3. Mencegah penyerapan air yang berlebihan.

Pada esai kali ini akan membahas mengenai kasus ukuran sel. Disajikan kasus sebagai berikut:

Ukuran sel bervariasi. Bobot gajah mencapai satu ton mempunyai ukuran sel lebih besar dari ukuran sel tikus. Sejauh mana anda setuju?

Pada umumnya, besar sel berdiameter dari 1 sampai 100 mikrometer, dengan volume kisaran 1-1000 mikrovolume. Diameter sel hewan kurang lebih 20 mikrometer sedangkan sel tumbuhan kurang lebih 40 mikrometer.

Untuk melihat objek sel maka diperlukan alat yang sekarang dikenal dengan nama mikroskop. Dalam meneliti sel bisa menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Pembedanya adalah, mikroskop elektron lebih baik digunakan untuk mengkaji spesimen sel mati, sedangkan mikroskop cahaya cocok digunakan mengkaji spesimen sel hidup.

Menanggapi pernyataan di atas, menurut saya ukuran sel berbeda-beda berdasarkan jenis makhluk hidupnya. Akan tetapi bila suatu sel hewan dibandingkan dengan sel hewan, menurut saya ukurannya bisa berbeda beda tetapi masih dalam jangka rata-rata ukuran sel eukariotik. Yang menjadi pembeda adalah banyak sedikitnya sel yang berada dalam tubuh hewan. Bila dikaitkan dengan banyak sedikitnya kromosom pada suatu makhluk hidup, menurut saya antara banyak kromosom dengan banyak sel tidak memiliki hubungan. Kromosom terletak di dalam selubung inti sehingga kita tidak bisa menghitung banyak sel berdasarkan jumlah kromosom, karena jumlah kromosom dalam suatu sel berbeda-beda. Bila melihat pernyataan diatas, kita bisa menyatakan bahwa sel gajah jauh lebih banyak dibanding dengan sel tikus. Sebagai faktanya, dikutip dari health.detik.com

Jakarta, Satu tim peneliti dari Utah University, Amerika Serikat, tengah mempelajari bagaimana gajah bisa melindungi diri dari kanker. Dengan mengetahui hal tersebut diharapkan ada sesuatu yang bisa diterapkan juga untuk manusia.

Sel di dalam tubuh gajah jumlahnya 100 kali lebih banyak dibandingkan sel dalam tubuh manusia. Oleh karena itu seharusnya gajah memiliki risiko 100 kali lipat terkena kanker mengingat setiap sel punya peluang untuk menjadi ganas.

Namun analisis yang dipublikasi di jurnal American Medical Association menunjukkan hanya lima persen populasi gajah di dunia yang meninggal karena kanker, lebih sedikit daripada jumlah manusia yang mencapai 25 persen.

"Alam telah menemukan cara untuk mencegah kanker. Kini terserah kita mempelajari bagaimana tiap hewan menghadapi masalah ini sehingga kita bisa mengadaptasi strategi tersebut untuk mencegah kanker pada orang," kata salah seorang peneliti, dr Joshua Schiffman, seperti dikutip dariBBC pada Senin (12/10/2015).

Satu hal yang ditemukan oleh tim peneliti adalah bahwa gajah memiliki banyak gen pendeteksi bahaya bernama TP53. Gen tersebut berfungsi sebagai monitor yang bisa mengetahui kerusakan sehingga sel diperbaiki atau dibunuh oleh tubuh sebelum berkembang ganas.

Manusia memiliki satu gen TP53 sementara gajah dilaporkan punya 20 gen TP53.

Profesor Mel Greaves dari Institute of Cancer Research di London menanggapi penelitian dan mengatakan fokus yang harus juga jadi perhatian adalah bagaimana manusia punya kebiasaan pemicu kanker. Hewan-hewan besar mungkin punya lebih banyak sel yang bisa menjadi kanker namun mereka tak memiliki perilaku berisiko.

"Anda tak pernah melihat gajah merokok!" pungkas Mel.

Berita di atas membahas mengenai resistensi gajah terhadap penyakit kanker. Pada dasarnya, sel gajah berjumlah 100 kali lipat dari manusia, sehingga menyebabkan resiko penyebaran kanker lebih cepat. Namun, di satu sisi gajah memiliki gen pendeteksi penyakit jauh lebih banyak dari manusia yang dikenal dengan nama TP53. Manusia memiliki 1 gen TP53 sedangkan gajah bisa mencapai 20 gen. Bila perbandingan jumlah sel gajah dengan manusia saja sudah mencapai 100 kali lipat, bagaimana dengan dibandingkan oleh tikus. Sudah pasti gajah akan memiliki sel lebih banyak dari tikus. Hal ini akan mempengaruhi resistensi suatu makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan.

Gajah dan tikus merupakan mamalia. Gajah merupakan hewan terbesar di dunia. Gajah merupakan mamalia dengan famili Elephantidae dan ordo Proboscidea. Sedangkan tikus adalah mamalia berukuran kecil dengan famili Muridae dan ordo Rodentia. Postur tubuh gajah memiliki tinggi rata-rata 2-5m dengan berat rata-rata antara 4000kg sampai 7000kg. Postur tubuh tikus memiliki panjang 15-20cm. Perbedaan postur ini menjadi bukti banyak sedikitnya sel yang dimiliki suatu makhluk hidup.

Fakta-fakta mengenai gajah yang berkaitan dengan sel adalah berikut.

  1. Berat seekor bayi gajah yang baru lahir berbobot antara 75 - 115 kg, dengan tinggi bahu hanya 100 cm.
  2. Berat seekor gajah dewasa mencapai rata-rata 3000 - 5000 kg, dengan tinggi mencapai 2.5 m.
  3. Jantung gajah berukuran besar, dengan berat rata-rata 12 sampai 21 kg dan berdetak sekitar 35 kali per menit.
  4. Belalai gajah dikendalikan oleh 50,000 otot dan merupakan anggota tubuh yang paling besar sekaligus banyak fungsi.
  5. Besar otak seekor gajah kira-kira tiga kali ukuran otak manusia. Lobus tempora seekor gajah berukuran besar dan cukup canggih sehingga membuat gajah memiliki daya ingat yang kuat.

Fakta-fakta mengenai tikus yang berkaitan dengan sel adalah berikut.

  1. Tubuh tikus sangat kebal. Saat tikus jatuh dari ketinggian, ia tidak akan mengalami cedera.
  2. Tubuh tikus sangat lentur. Hal ini dibuktikan ketika saat musim dingin tikus akan tidur di lubang dengan ukuran empat kali lebih kecil dari tubuhnya.
  3. Tubuh tikus yang begitu lentur dan kebal membuat tikus mudah beradaptasi dengan lingkungannya.

Dari pernyataan pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ukuran sel adalah berbeda-beda dan saya menyakini bahwa ukuran sel gajah dan tikus berbeda-beda. Namun ukuran sel gajah dan tikus tidak akan jauh dari rata-rata ukuran sel hewan dimana ukuran sel hewan adalah 10-100 mikrometer atau rata-rata ukuran sel eukariotik. Dengan perbandingan ukuran gajah dan tikus dan fakta fakta seputar gajah dan tikus  maka dapat disimpulkan bahwa terdapat indikator lain selain ukuran sel, yaitu jumlah sel, dan kondisi fisiologi dan biologi gajah dan tikus. Kondisi gajah yang begitu besar dan tebal membuat gajah memiliki jumlah sel yang begitu banyak, contohnya adalah materi gen TP53, yang dibandingkan dengan TP53 milik manusia. Selain itu sel sel penyusun organ gajah pasti jauh lebih banyak dibandingkan manusia dan tikus. Selain itu sel gajah yang banyak juga membuat perlebaran pada beberapa tubuh misalnya pertumbuhan bulu mata pada gajah hingga menyebabkan gajah sulit melihat dan jarang menggerakan kepalanya, perluasan pada telinga gajah sehingga gajah memiliki pendengaran yang tajam, dan ukuran otak yang besar membuat gajah memiliki daya ingat yang kuat. Sedangkan pada tikus, ukurannya yang lebih kecil membuat tikus memiliki sel yang sedikit. Hal ini diperkuat dengan kondisi tubuh tikus yang lentur membuat tikus mudah menyelinap ke dalam lubang, rumah, selokan, dan lain-lain. Selain itu sel sel dalam tikus membuat tikus kebal dalam situasi dan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Tikus bisa mengendalikan racun dalam tubuhnya dengan menetralisir dengan cara makan. Sekali lagi ditekankan, bahwa ukuran sel antara gajah dan tikus berbeda-beda namun tetap dalam lingkup rata-rata ukuran sel eukariotik. Tingkat kromosom tidak menjadi indikator besar kecil nya suatu sel atau banyak sedikitnya sel. Kita tidak bisa mengukur sel dari sisi kromosom.

Daftar Pustaka

Hori, Hiroshi. 1995. Rahasia Gajah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Williams, Brian. 2001. Biggest and Best The Natural World. Great Bardfield : Miles Kelly Publishing.

Hidayat, Tanjung Rara. 2003. Ensiklopedia Mini Tubuh Manusia. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Syamsuri, Istamar,dkk. 2007. Biologi Jilid 2A untuk SMA Kelas XI, Semester 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://learniseasy.com/pengertian-sel-dan-sejarah-sel-tumbuhan-dan-hewan.html

https://artikelbermutu.com/2015/08/pengertian-struktur-dan-fungsi-dan-organel-sel.html

http://www.pengetahuanalam.com/2016/03/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html

http://www.baliadventuretours.com/index.php/id/elephant-facts.html

https://vartikel.com/18973/fakta-menarik-tentang-tikus/

http://www.faktamenarik.com/fakta-flora-fauna/fakta-unik-tentang-tikus/

https://beritagar.id/artikel/kesehatan/peneliti-temukan-rahasia-mengapa-gajah-kebal-kanker

https://www.techno.id/science/ilmuwan-ungkap-penyebab-gajah-lebih-kebal-kanker-daripada-manusia-1510113.html

http://www.kelasindonesia.com/2015/05/contoh-paragraf-penutup-essay-dan-pidato.html

https://health.detik.com/read/2015/10/12/124728/3042154/763/rahasia-gajah-bisa-resistan-terhadap-sel-kanker

http://www.muslimedianews.com/2016/02/cara-penulisan-dan-contoh-daftar.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun