Sitoskeleton
Berdasarkan ukuran sitoskeleton dibedakan jadi mikrotubula, filamen intermediet, mikrofilamen
Fungsi mikrotubula
- Membentuk bentuk sel.
- Jalur pergerakan organel.
- Pemisahan kromosom ke arah kutub yang berlawanan saat pembelahan sel.
Fungsi mikrofilamen
- Bergabung dengan protein lain membentuk jalinan tiga dimensi menyokong bentuk sel.
- Menyebabkan lapisan sitoplasma keluar memiliki kekentalan semipadat (gel).
- Membentuk susunan sejajar berselang seling dengan filamen miosin yang lebih tebal untuk kontraksi sel otot.
- Mengatur motilitas sel.
- Membentuk inti mikrovili.
- Membentuk alur pembelahan sel.
Fungsi filamen intermediet
- Memperkuat bentuk sel.
- Menjaga kestabilan posisi organel sel tertentu.
- Tempat bertautnya nukleus.
- Membentuk lamina nukleus yang melapisi bagian dalam selubung nukleus.
Dinding Sel
Dinding sel memiliki ketebalan 0,1 mikrometer atau lebih tebal. Terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan ganggang. Fungsi dinding sel adalah:
- Melindungi sel.
- Mempertahankan bentuk sel.
- Mencegah penyerapan air yang berlebihan.
Pada esai kali ini akan membahas mengenai kasus ukuran sel. Disajikan kasus sebagai berikut:
Ukuran sel bervariasi. Bobot gajah mencapai satu ton mempunyai ukuran sel lebih besar dari ukuran sel tikus. Sejauh mana anda setuju?
Pada umumnya, besar sel berdiameter dari 1 sampai 100 mikrometer, dengan volume kisaran 1-1000 mikrovolume. Diameter sel hewan kurang lebih 20 mikrometer sedangkan sel tumbuhan kurang lebih 40 mikrometer.
Untuk melihat objek sel maka diperlukan alat yang sekarang dikenal dengan nama mikroskop. Dalam meneliti sel bisa menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Pembedanya adalah, mikroskop elektron lebih baik digunakan untuk mengkaji spesimen sel mati, sedangkan mikroskop cahaya cocok digunakan mengkaji spesimen sel hidup.