"Selamat pagi nona! Masih ingat saya?" Sapa seorang pria
"Maaf! Siapa anda?" Sambil membuang muka ke arah lain, Dona memejamkan matanya..
"Siapa pria ini? Begitu menakutkan wajahnya." Gumannya
"Apa anda tidak mengenali saya nona?"
"Maaf saya tidak kenal dengan anda!"
"Baik kalau begitu, maaf sudah menganggu anda." Kata pria itu kemudian berlalu darinya.
Dona terdiam sejenak, jantungnya berdetak cepat. Apa yang dilihatnya begitu menyeramkan. Wajah seorang pria dengan luka bakar di sebagian wajahnya. Sambil menelan ludah dan menarik nafas panjang, ia kemudian mecoba untuk berjalan menelusuri jembatan penyeberangan seperti biasanya.
Saat memasuki pintu lift, ia kembali kaget melihat pria tadi berada di dalamnya. Sambil menundukan wajahnya, Dona memberanikan diri memasuki lift.
"Bau ini seperti ku kenal. Aroma pria yang menolongku kemarin. Tapi siapa?" Sementara di dalam lift hanya terdapat dua orang pria saja. Salah satunya office boy yang sudah lama dikenalnya. "Apakah dia orangnya?" Pikir Dona. "Ah tak mungkin... mungkin saja salah satu dari perempuan di dalam lift ini memakai parfum yang sama."
Lift berhenti di lantai 6, Dona bergegas keluar menuju kantornya. Karena merasa seseorang mengikutinya ia pun menoleh ke belakang. "Mau apa dia? mengejarku? Oh tidak!" Sambil berlari kecil, Dona buru-buru menuju pintu kantornya.
"Mas tolong dilihat pria yang berwajah seram itu, mau kemana dia." Pinta-nya kepada security kantor.