Mohon tunggu...
Ryan Aldo
Ryan Aldo Mohon Tunggu... -

I still remember the first

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ugly Boss

27 Oktober 2012   23:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamat pagi nona! Masih ingat saya?" Sapa seorang pria

"Maaf! Siapa anda?" Sambil membuang muka ke arah lain, Dona memejamkan matanya..

"Siapa pria ini? Begitu menakutkan wajahnya." Gumannya

"Apa anda tidak mengenali saya nona?"

"Maaf saya tidak kenal dengan anda!"

"Baik kalau begitu, maaf sudah menganggu anda." Kata pria itu kemudian berlalu darinya.

Dona terdiam sejenak, jantungnya berdetak cepat. Apa yang dilihatnya begitu menyeramkan. Wajah seorang pria dengan luka bakar di sebagian wajahnya. Sambil menelan ludah dan menarik nafas panjang, ia kemudian mecoba untuk berjalan menelusuri jembatan penyeberangan seperti biasanya.

Saat memasuki pintu lift, ia kembali kaget melihat pria tadi berada di dalamnya. Sambil menundukan wajahnya, Dona memberanikan diri memasuki lift.

"Bau ini seperti ku kenal. Aroma pria yang menolongku kemarin. Tapi siapa?" Sementara di dalam lift hanya terdapat  dua orang pria saja. Salah satunya office boy yang sudah lama dikenalnya. "Apakah dia orangnya?" Pikir Dona. "Ah tak mungkin... mungkin saja salah satu dari perempuan di dalam lift ini memakai parfum yang sama."

Lift berhenti di lantai 6, Dona bergegas keluar  menuju kantornya. Karena merasa seseorang mengikutinya ia pun menoleh ke belakang. "Mau apa dia? mengejarku? Oh tidak!" Sambil berlari kecil, Dona buru-buru menuju pintu kantornya.

"Mas tolong dilihat pria yang berwajah seram itu, mau kemana dia." Pinta-nya kepada security kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun