Mohon tunggu...
Ryan A. Syakur
Ryan A. Syakur Mohon Tunggu... Pekerja Sosial -

Seorang lelaki penyesap kopi pahit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Digimon

20 Maret 2018   21:02 Diperbarui: 20 Maret 2018   22:05 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Si laki-laki remaja masih menunjukkan superioritasnya. Congkak. Ia buka jaket yang sobek. Ah tidak. Darah membasah. Memerahkan kaos putih yang ia kenakan.

"Mas... Mas... Luka itu mas. Cepat segera ke puskesmas terdekat. Harus cepat ditangani itu." Kak Dewi dengan pengalaman digimon-nya memberi saran.

"Ah enggak apa-apa kok," begitu kata si remaja laki-laki sembari senyum-senyum jumawa. Tampak ia sedang akting pada ketiga temannya, kalau dia kuat. Dia malah mengambil ponsel pintarnya. Swafoto punggungnya yang berdarah. Atau mungkin live IG. Ah kidz zaman now!

Melihat kawannya yang khawatir, ia buka kaosnya. Ya Tuhan! Dari kejauhan saya melihat punggung kanannya bukan hanya sobek. Lukanya dalam. Gigitan monyet besar tadi mengakibatkan luka serius padanya. Saya langsung terbayang cerita Kak Dewi. Tentang efek dari digimon. Rabies.

Petugas medis taman wisata datang menolong. Si remaja laki-laki masih akting congkak. Ia tidak menerima satupun saran-saran orang di sekelilingnya untuk segera ditangani secara medis. Ah mungkin ia congkak permanen.

Sambil geleng-geleng kepala kami tinggalkan dia.

Dalam perjalanan, sontak kami teringat.

"Wah gimana kabarnya mas mas yang digimon tadi ya?"

"Semoga dia tidak apa-apa ya."

Waktu beranjak sore. Menuju malam. Matahari bergegas merapikan lapaknya, bertukar shift dengan Bulan. Mobil kami melaju menembus sejuknya Tawangmangu. Menuju pemberhentian selanjutnya.

*Sudah pernah diterbitkan di www.syakurian.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun