Mohon tunggu...
Rusti Dian
Rusti Dian Mohon Tunggu... Freelancer - Currently work as a journalist and writer

Banyak bicara tentang isu perempuan. Suka menonton film, jalan-jalan, dan menuangkan semuanya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Keluar dari Zona Nyaman ala "Trinity, The Nekad Traveller"

16 September 2020   08:00 Diperbarui: 16 September 2020   08:00 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam film "Trinity, The Nekad Traveller", poin yang ingin disampaikan Trinity adalah bahwa sejauh apapun ia pergi, ia tetap mencintai negara asalnya, Indonesia. Perjalanan yang terangkum dalam film tersebut yaitu mengunjungi tempat-tempat yang ada di Indonesia seperti Lampung dan Makassar. Kebanyakan tempat yang dikunjungi Trinity adalah bernuansa alam.

Perjalanan Trinity di Indonesia/tangkapan layar dari film
Perjalanan Trinity di Indonesia/tangkapan layar dari film

Trinity ingin memperkenalkan betapa indahnya Indonesia lewat tulisan di blog-nya dan bucket list yang sengaja ia susun sebagai target. Ketika ia berkunjung ke Krakatau, ia mendapatkan informasi tentang betapa hebatnya letusan Gunung Krakatau. Dalam film juga ditampilkan salah satu makanan khas Lampung.

Ketika Trinity berkunjung ke Way Kambas, ia mendapatkan informasi bahwa populasi gajah di Sumatera mengalami penurunan akibat maraknya perburuan. Diresmikannya Taman Nasional Way Kambas sebagai tempat konservasi gajah dan beberapa satwa lain seperti tapir, harimau Sumatera, badak Sumatera, dan beruang madu. Selain itu, ada pula beberapa flora lain yang turut mendukung terciptanya ekosistem di Way Kambas.

Keindahan alam Indonesia pun ditampilkan oleh kameramen dan videografer di balik layar "Trinity, The Nekad Traveller". Kebanyakan diantaranya dengan posisi Trinity yang tidak menaiki kendaraan apapun (jalan kaki). Ini menunjukkan bahwa tempat-tempat wisata yang ia kunjungi memiliki medan yang tidak mendukung untuk dijamah oleh kendaraan tertentu. Ditambah lagi, kameramen ingin menunjukkan sisi Trinity sebagai seorang "traveller" yang menyukai petualangan.

Trinity dan Kritik

Dalam film "Trinity, The Nekad Traveller", ada beberapa kritik yang sebenarnya ingin disampaikan. Kritik itu memang tidak dijelaskan secara tersurat, melainkan secara tersirat. Hal ini dimaksudkan agar penonton bisa merasakan seolah-olah sedang berada di posisi Trinity.

tangkapan layar dari film
tangkapan layar dari film
Pertama, tentang perempuan di usia matang yang harus segera menikah. Hal ini ditunjukkan saat Trinity sedang berbincang dengan kedua orang tuanya. Ketika Trinity menunjukkan bucket list yang harus diselesaikannya sebelum memutuskan untuk menikah, ayahnya pun langsung memberikan reaksi seolah-olah tidak menyetujui keputusan Trinity.

Dilansir dari Indozone.id (2020, 15 Februari), ada beberapa alasan perempuan belum mau menikah. Salah satunya adalah karena perempuan masih ingin mengejar impiannya. Dalam artikel tersebut dituliskan bahwa sebagian besar orang berpikir perempuan akan lebih mudah mengejar impian sebelum menikah. Karena setelah menikah, perempuan akan memikirkan apa yang diinginkan oleh pasangannya.

tangkapan layar dari film
tangkapan layar dari film
Kedua, tentang kelestarian flora dan fauna yang ada di Indonesia. Ketika Trinity datang ke Way Kambas, ia bertemu dengan Paul yang sedang memandikan para gajah. Paul mengatakan bahwa dirinya adalah salah seorang relawan yang diterjunkan untuk merawat gajah-gajah di Way Kambas.

Hal tersebut menjadi sebuah peringatan bagi kita bahwa beberapa satwa di Indonesia sudah di ambang kepunahan. Sudah seharusnya kita turut andil dalam menjaga mereka agar tidak diburu lagi secara liar. Apalagi gajah memiliki peranan yang sangat penting di ekosistem hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun