Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadikan Perpustakaan SD Tempat Bermain agar Disukai Pemustaka

2 Maret 2022   10:32 Diperbarui: 3 Maret 2022   05:25 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik Medya maupun Hasmania ingin sarana dan prasarana perpustakaan yang dikelokanya memiliki perpustakaan digital yang bisa diakses siswa melalui gadget sehingga ketika siswa tidak berada di sekolah masih bisa membaca koleksi buku di perpustakaan.

Namun minimnya dana yang tersedia untuk sekolah yang diambil dari Biaya Oprasional Sekolah (Bos) keinginan itu hanya tinggal harapan.

Perpustakaan digital dapat menjadi solusi di tengah pandemi ketika anak banyak berada di rumah dan orang tua bisa mrngarahksn 

Diakui Hasmania, minat baca dan berkunjung  ke perpustakaan menurun sejak pandemi melanda diantaranya disebabkakan siswa tidak ke sekolah dan belajar dilakukan dari rumah secara daring.   

Kondisi ini menjadi tantangan bagi para pengelola perpustakaan SD dapat mendorong pemustaka ciliknya untuk gemar membaca.

Kondisi serupa juga dialami perpustakaan SD N 18 Sungailiat seperti diungkapkan pengelola perpustakaannya Medya.

Ia tidak henti-hentinya mempromosikan kepada siswa agar datang ke perpustakaan dan selalu mengabarkan krpada siswa  bila perpustakaan nemiliki koleksi buku yang baru.

Selain itu tugas pengelola perpustakaan juga mengerjakan tugas rutin di perpustakaan seperti membersihkan perpustakaan agar bersih dan nyaman ketika anak mengunjunginya.

"Saya berusaha membikin penustaka bisa gembira berada di perpustakaan," kata Medya.

Kendati dana minim untuk perpuskaan sehingga ada keinginan memiliki sarana seperti seperangkat alat untuk memutar video agar pemustaka bisa menonton film yang mengedukasi, gadget milik pribadipun digunakan.

Medya tidak menyerah begitu saja untuk memenuhi keinginannya memuaskan pemustaka sehingga menggunakan gawai miliknya agar bisa menayangkan film yang mengedukasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun