Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masih Ada Salam Tempel Setelah Lebaran

18 Mei 2021   07:01 Diperbarui: 18 Mei 2021   07:05 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen ini selalu kami tunggu sebagai cucu-cucunya. Saya selalu meminta ayah setelah salat Idul Fitri untuk segera ke rumah Atok yang masih satu kota di Sungailiat, kabupaten Bangka.

Atok merupakan Pegawai Negeri Sipil di Depatemen Agama, waktu itu. Selain sebagai guru agama Islam di sebuah madrasah tertua di kota kami.

Setiba di rumah Atok kita langsung salaman saling memaafkan kepada siapa saja yang ditemui. Tidak ada prosesi khusus, siapa yang duluan tiba  maka ia yang duluan salaman dengan atok dan nenek.

Pas mencium tangan Atok, ia akan bertanya, "habis puasanya," kita harus jujur menjawab.

Siapa yang tuntas puasanya akan menerima lebih banyak jumlah salam tempelnya.

Inilah catatan yang tersisa dari kenangan yang indah dan tidak terlupakan dari peristiwa ketika Idulfitri saat menerima salam tempel.

Telah menjadi tradisi dari kakek nenek dulu dan menurun kepada anak cucunya. Ada nilai edukasi di dalamnya yakni mengajarkan silaturahmi, semangat berpuasa, berbagi dan kejujuran.

Perkembangan dari tradisi salam tempel ini bisa juga memberikan hadiah tidak hanya berupa uang namun juga berupa buku.

Salam hangat dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun