Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mala, Pedagang Otak-otak di Kampung Tengah Belinyu Bertahan di Tengah Pandemi

5 Desember 2020   21:16 Diperbarui: 5 Desember 2020   21:23 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otak-'otak yang masih hangat baru diangkat dari pemanggang (dokpri)

Empek-empek yang siap digoreng maupun ubtuk buah tangan di Warung Ibu Mala (dokpri)
Empek-empek yang siap digoreng maupun ubtuk buah tangan di Warung Ibu Mala (dokpri)
Menyinggung kondisi di tengah pandemi, Mala mengungkapkan upayanya agar usaha warungnya tetap buka. Kendati ada kecemasan di tengah pandemi ia tetap berhati-hati untuk tetap menjaga  warung tetap bersih serta menerapkan protol kesehatan untuk kenyamanan pelanggan yang nenyantap makanan di warung.

Di masa pandemi ini sebagian besar pelanggan membeli Otak-otak dan makanan lain untuk di bawa pulang, hanya beberapa saja yang makan di warung.

"Sebelum pandemi masih ramai yang datang terutama pelanggan yang datang dari luar daerah Belinyu," kata Mala.

Otak-'otak yang masih hangat baru diangkat dari pemanggang (dokpri)
Otak-'otak yang masih hangat baru diangkat dari pemanggang (dokpri)
Pelanggan Mala sebelum masa pandemi Covid-19 lebih banyak makan di warung dan membeli untuk  dibawa pulang terutama Otak-otak.

Telah menjadi kebiasaan para pelanggannya sejak sebelum pandemi yakni membeli dalam jumlah banyak menjadikan Otak-otak sebagai buah tangan. Namun karena pandemi para pelanggan dari luar daerah Belinyu sudah berkurang.

Pandemi telah berpengaruh terhadap pemasukan dan berkurangnya jumlah Otak-otak serta Empek-empek yang dijual setiap harinya.

" Sebelum korona  bisa menjual 900 buah Otak-otak, sekarang paling sekitar 700 buah saja," jelas Mala.

Pelanggan sedang menikmati Otak-otak (dokpri)
Pelanggan sedang menikmati Otak-otak (dokpri)
Pandemi berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi masyarakat, diantaranya para pedagang kuliner seperti Mala. Namun tidak membuat usahanya sampai terhenti.

Keyakinan dan semangat membuat Mala tetap membuka uahanya meskipun mengalami penurunan pendapatan. Ia masih bisa menghidupi keluarganya.

Mala masih memiliki pelannggan tetap adalah mereka para penyuka Otak-otak dam Empek-empek. Waktu yang panjang yakni 26 tahun bisa meyakinkan para pelanggan untuk tidak lari ke lain rasa

Mala melayani pelanggannya (dokpri)
Mala melayani pelanggannya (dokpri)
Otak-otak dan Empek-empek buatan Mala diungkap beberapa pelanggannya bahwa rasanya tidak pernah berubah dengan rasa ikan yang sangat terasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun