Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | WhatsApp Arwah

14 Juni 2020   11:10 Diperbarui: 22 Juli 2023   08:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ijo tidak menanggapi. Ia diam saja.

Catatan yang di tulis 7 tahun lalu, telah membakar kembali emosi. Ijo masih bisa menahan diri, tidak ada dendam.

"Masa lalu itu sebaiknya tidak dicatat, tapi diingat saja agar bisa dilupakan," Ijo tidak ingin mengingat lembali kisah itu.

"Kalau tidak ingin diingat, catatannya jangan dibaca" sela istrinya.

Tiba-tiba gawainya berbunyi, ada pesan yang masuk. Ada pesan Whatsapp (WA). Ijo membukanya.

Ijo terkejut, gawai hampir telepas dari genggaman.

"Ada apa bang?" Tanya istrinya heran.

Ijo memberikan gawai kepada istrinya. Rina membaca WA membuatnya merinding.

"Mungkin suami atau anaknya yang mengirim pesan itu," tenang Rina.

Pesan WA yang baru diterima dari pegawai TU tempat bekerjanya dulu yang baru beberapa hari lalu meninggal dunia. 

"Saya mohon maaf lahir dan batin," isi pesan WA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun