Masih Ada Martabak Manis di Tengah Corona yang "Pahit"

Mengintip bahan yang dipergunakan seperti terigu, telur ayam, gula pasir, ragi, mentega dan air putih secukupnya yang disatukan dalam adonan sebelum di masuk ke dalam loyang besi yang di letakkan di atas kompor gas dengan tempratur yang telah diatur untuk tingkat kematangan tertentu. Terlihat begitu mudah mereka meraciknya.

Setelah matang, Martabak Manis yang terdiri 2 lapis dalam satu loyang yang di tengah-tengah lapisannya dapat diisi dengan berbagai varian rasa seperti wijen, coklat, kacang, keju, dan lain-lain maupun campuran berbagai varian rasa dijadikan satu. Seperti kacang dengan coklat dapat pula dicampur 3 hingga 4 macam rasa. Dengan tidak lupa sebelum menaburkan varian rasa yang dipilih lapisan Martabak ditaburi susu kental.

Varian rasa itu, satu loyang martabak manis dijual dengan harga yang bervariasi dari Rp 25 ribu hingga Rp 60 ribu per loyang. Tidak mahal kan?Anda bila ke Bangka dapat membelinya saat para pedang Martabak mulai membuka usahanya sekitar pukul 17.00 Wib hingga malam hari.

Pedagang martabak di jalan Jendral Sudirman Sungailiat, tetap buka ditengah Pandemi Covid 19 (dokpri)

Pesanan Martabak Manis setelah selesai diisi dengan rasa pilihan kita, akan di potong-potong dan dimasukkan ke dalam box terbuat dari karton untuk bawa pulang dan di santap di rumah. Masih dalam kondisi hangat Martabak sangat lezat dinikmati.

Bersama keluarga menyantap Martabak di dalam rumah terasa lebih aman dalam kondisi di tengah-tengah penyebaran virus Covid-19. Semoga kita selalu sehat.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori.