Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi Sabtu Pagi

1 September 2016   16:12 Diperbarui: 1 September 2016   22:55 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

” Ibu mau kawin lagi ? ” Tanya polisi.

Watima diam sejenak. Lalu menggelengkan kepalanya.

Sejumlah ibu – ibu mencibirkan bibirnya.

* * *

Watima berduka.

Dukanya tidak terus berkepanjangan. Ia menikmati warisan yang ditinggalkan suaminya. Termasuk juga hutang yang masih banyak. Ada beban Watima yang bertambah, karena tidak ada lagi suami yang setiap hari mengobati penyakit kulit yang sudah lama ia derita dengan mengoleskan salep ke sekujur tubuhnya.

Gatal kulit di sekujur tubuhnya semakin menjadi – jadi. Tiga anaknya tak satupun yang mau membatu mengoles salep ke tubuhnya, karena baunya semakin menyebarkan bau busuk. Sesekali sering terdengar teriakan Watima, yang tidak tahan dengan derita penyakit yang diidapnya.

” Gapuk sedang diazab, karena durhaka dengan suaminya, ” ujar warga setempat.

Sungailiat, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun