Saat sebelum berangkat kita ingat semua rencana yang sudah kita susun tersebut.
Namun ketika sudah berangkat catatan rencana perjalanan tersebut tertinggal di rumah abadi kita. Â
Jadi kebanyakan kita saat lahir itu sama sekali tidak ingat. Â Siapa diri kita?, dari mana kita berasal?, tempat dimana kita berangkat?, akan melakukan apa? dan semuanya lupa seketika. (Itulah yang disebut sebagai Amnesia re-birth)
Namun meskipun lupa kita masih diberikan ingatan samar-samar akan semua rencana tersebut. Â
Ingatan samar-samar tersebut biasanya tersimpan di memori bawah sadar yang bisa kita akses melalui kondisi gelombang Alpha Tetha otak. Yakni ketika kita dalam kondisi santai rileks dan melamun. Â
Keinginan-keingan yang muncul dalam hati saat melamun itu berasal dari catatan-catatan bawah sadar akan rencana kita yang akan kita lakukan selama perjalanan di dunia ini.
Namun demikian ingatan itu bersifat samar-samar dan tidak detail. Jadi kebanyakan orang yang tidak paham sering mengabaikannya.
Karena kita diminta untuk meninggalkan catatan kita di rumah sebagai aturan mainnya agar kita ketika mewujudkan rencana tersebut bisa merasakan perjuangannya, maka agar kita tidak tersasar kita diberikan perbekalan atau alat yang bisa kita gunakan untuk menjadi petunjuk arah bagi perjalanan kita.
Alat pertama itu berupa Hati Nurani sebagai kompas ketika kita bingung kemana kita harus mengarah.
Alat kedua berupa akal dan logika digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah yang muncul selama perjalanan.
Namun sayangnya tidak banyak yang ingat dan sadar apa fungsi dari kedua alat tersebut. Â Hingga terkadang mereka menggunakannya secara tidak tepat waktu. Â Saat kita harusnya meminta panduan dari suara hati tapi kita malah meminta panduan dari akal dan logika atau sebaliknya.