Tak kurang-kurang Kresna berusaha untuk menjelaskan tentang "darmaning ngaurip" dan tentang "bebrayaning agesang" namun sebagai ksatriya sejati Raden Karna tetap teguh dalam prinsipnya.
Dari situ "Wong Agung Kresna" yang sesungguhnya saat itu masih dalam pengawak Wisnu menghargai sikap "bawa leksana" yang ditunjukkan Raden Karna.
Dan Raden Karna pun mengucapkan terimakasih dan kelak rela mati di tangan ratu Dwarawati.Â
Jadi sesungguhnya kematian Raden Karna meskipun secara wadag akibat dari panah Arjuna, namun secara nurani dia sebenarnya sudah berada di genggaman Prabu Kresna sejak sebelum Barata Yudha dimulai.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H