"Sinnnng......plak !" Tiba-tiba sebuah tasbih melayang ke arah wanita itu. Dan tanpa dapat menghindar mulut wanita itupun tertampar oleh lemparan tasbih tersebut.
"Auh.... oh !" Lagi-lagi pendekar wanita itupun terjengkang ke samping kiri. Dan bersamaan dengan itu angin bertiup amat kencang ketika nampak lelaki setengah baya mendatangi mereka yang baru saja bertanding. Lelaki itu mengenakan pakaian hitam.
Ki Pinunjul tidak samar lagi, lelaki itulah yang sudah menemuinya dalam mimpi. Maka tanpa berpikir panjang pemuda dari Demak itu menghampiri dan bersimpuh di hadapan lelaki itu.
"Oh, terima kasih atas pertolongan tuan", katanya sambil menangis. Prajurit muda itu  segera memeluk kaki orang yang menjadi penolongnya itu.***Â
Â
Keterangan :
Penulis adalah pemerhati sejarah dan praktisi pendidikan di Tuban
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H