+ langsung ke kantor aja, numpang mandi terus siangnya nyolong tidur.
- kesehatanmu loh
+ iya dijaga kok, kan minum obaatt
Pesannya tak dibalas Ragil. Kinanti menyeruput teh jahenya. Kawan kawannya asik bermain gitar di dekat api unggun. Pada sudut yang agak gelap, Kinanti menggigit lampu senter dan membuka buku kecil yang selalu ia bawa. Sebuah kalimat kecil dengan judul bucket list dicoretnya.
Ke pantai di malam hari untuk melihat bintang
Mendaki gunung saat perayaan ulang tahun
Membuat Ragil jatuh cinta
Kinanti bukannya ceroboh dalam bersikap, keinginan dan rencana untuk melakukan banyak hal dalam bucket listnya sudah dilakukan Kinanti sejak ia mengenal Ragil, lima tahun silam. Ia masih remaja dan mendengarkan banyak kisah luar biasa dari hidup Ragil yang kala itu dikenalnya melalui jejaring sosial.
Diam diam Kinanti bertekad, untuk juga memiliki banyak kisah keren agar kelak bisa dibagi bersama Ragil. Lama mereka lost contact hingga bertemu kembali kala Kinanti telah menggenapi usianya menjadi kepala dua. Selama bertemu Ragil, Kinanti tak ubahnya seperti anak kecil yang baru saja pulang bermain di hutan. Bercerita dengan semangat, tak habis habis. Lelaki itu tidak pernah tau, bagaimana ia sudah mengubah Kinanti.
***
Kinanti dan Ragil masih duduk berhadapan di kedai kopi.