Adam pamit dan meyakinkan dirinya bahwa Dian sedang baik baik saja.
***
Pesan singkat mampir ke ponsel Adam senja itu. Dari nomer Dian yang sudah lama tak bisa dihubungi Adam. Empat bulan lewat sejak Adam ke rumah Dian dan tak sekalipun ia bisa menghubungi perempuan itu. Khawatir masih mengendap dalam kepala Adam sebab Dian tak lagi terlihat di kota itu.
Aku telah berdamai dan kini berkawan baik dengan sepi, Dam. Betul katamu, rasanya melegakan. Kini aku akan memulai perjalanan sunyi di mana tidak ada lagi kesepian tersisa untukku.
Entah apa yang membuat Adam memacu kendaraanya begitu kencang, menuju rumah Dian.
Ibu Dian kembali menyambutnya di pekarangan. Raut wajahnya begitu lelah, hitam menggelayut pada kantung mata perempuan setengah abad itu.
Terisak, ia bercerita tentang Dian yang tak kunjung pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H