"Dengan belajar bersungguh sungguh Bu" jawabku, dengan jawaban basi yang banyak digunakan para pelajar jika ditanya soal sukses.
Ia mulai memperbaiki duduknya, dengan posisi yang menurutnya lebih nyaman. Yaitu kaki kanan di atas kaki kiri.
"Terlalu jauh jika dengan belajar bersungguh sungguh. Karena hal utama yang harus kamu miliki adalah niat"
"Karena niat adalah kunci utama bagi orang sukses. Dan tanpa niat semu yang kita jalani di kehidupan ini, hayalah sampah. Karena hanya berjalalan begitu saja, tanpa ada harapan, dan keingnan yang sebelumnya sudah kita ancang ancang."
Aku tertegun, dan terdiam sebentar mendengar ucapan Bu Wati . Daya pikirku sangat membenarkan ucapannya.
"Benar benar petuah yang baik" batinku.
"Tet... tet... tet..."
Ternyata bel pun berbunyi, membuatku sedikit tersentak dan nyaris kesal. Dan dengan sopan kusalami bu wati, lalu kembai ke kelas dengan membawa notesku yang tadi tertinggal ketika membuang sampah.
Hari ini bagiku adalah hari yang palingn terindah. Dimana aku dapat bertemu dan berbicara langsung dengan guru idolaku. Dan bahkan ia memberikanku petuah petuah baik.
Aku sudah tak sabar untuk pulang ke rumah. Dan menuliskan kisah bahagiaku ini pada diri yang selalu setia dan tak bosan akan semua keluh kesah yang selalu ku tuliskan dibuku.
Pagi ini, seperti biasanya aku berdiri di depan kelasku , dengan menunggu kedatangan Bu Wati . Kali ini aku tidak akan menjadi penonton setiannya lagi. Karena, aku juga akan ikut turut melakukan kegiatan yang biasa dilakukan Bu Wati sehari hari.