Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

6 Jam di Marseille, Mengamati Urban Transport Modern Dengan Mirrorless Camera

24 November 2016   20:33 Diperbarui: 24 November 2016   20:44 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin canggih yang melayani pelanggan Kartu Transpass RTM(doc:Rahmat Edi)

Marseille memiliki sistem moda transportasi publik yang keren. Pilihannya : Metro (di Indonesia mirip  commuter), Tramway, Bus, Bus Rapid Transit, Ferry dan Sepeda. Enam moda ini saling terintegrasi satu sama lainnya. Sebagai contoh adanya bus rapid transit yang membuat layanan Metro menjadi lebih efektif. Antar stasiun Metro bisa saling terhubung . Di Marseille jalur Metro memiliki dua jalur utama. Nah, untuk menghubungkan antar stasiun digunakan bus rapit transit.

Tampilan Metro, mirip commuterline. Hanya 4-5 gerbong dalam satu kali perjalanan (doc:Rahmat Edi)
Tampilan Metro, mirip commuterline. Hanya 4-5 gerbong dalam satu kali perjalanan (doc:Rahmat Edi)

Bila ingin ditiru di Indonesia, maka ada layanan bus transit dari Stasiun Tanah abang ke stasiun Juanda, Gondangdia dan Cikini. Jadi beban stasiun Manggarai sebagai stasiun perpotongan akan jauh berkurang. Pengguna commuter tak harus berpindah jalur dari Tanah abang menuju stasiun Manggarai dan menumpuk di peron stasiun.  

Pengguna commuter akan berpindah ke bus transit menuju stasiun yang diinginkan. Lalu kembali menggunakan layanan Metro atau turun distasiun yang diinginkan. Ketika pindah ke bus transit, gunakan kembali kartu Transpass . Kartu “sakti” ini bisa digunakan disemua moda yang tersedia. Termasuk penggunaan sepeda. Bila ingin menggunakan sepeda tinggal tap-in kartu transpass di mesin , selain itu diperlukan juga tap-in kartu kredit sebagai jaminan. Oh, ya biaya sewa sepeda sebesar 1 euro selama seminggu. Bila ingin memulangkan sepeda tinggal cari parkir terdekat dan tap-in kartu sebagai tanda kita selesai menggunakan sepeda.

Di Marseille banyak sekali tempat parkir sepeda. Jadi bila ingin berkeliling dengan biaya murah ya tinggal genjot sepeda berkeliling kota. Saya sih berharap Jakarta bisa meniru transportasi sepeda di Marseille ini. Selain mengurangi polusi, sepeda bisa membuat badan jadi sehat dan “kantong” jadi hemat.

Moda seperti sepeda menjadi bagian dari transportasi publik yang canggih(doc:Rahmat Edi)
Moda seperti sepeda menjadi bagian dari transportasi publik yang canggih(doc:Rahmat Edi)
KartuTranspass RTM juga bisa digunakan di jalur Tramway. Trem di Marseille mengalami modernisasi dengan membangun tiga jalur, melayani 32 stasiun dengan jarak operasi sejauh 15,8 Km. Trem sendiri sudah digunakan sejak tahun 1876 menggunakan tenaga kuda dan berganti menggunakan Tram listrik pada tahun 1899. Bila dilihat dari waktunya, sebenarnya Jakarta juga sudah memiliki moda trem.  Ketika masih bernama Batavia. Jalur trem di Jakarta menghubungkan pasar Ikan, kawasan Kota lalu kearah selatan hingga berhenti di Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) . Sayang, Trem di jakarta harus dihilangkan karena dinilai tidak efektif dan sering menimbulkan kecelakaan pada tahun enampuluhan.

Pemerintahan Kota Marseille membangun jalur Tram yang baru dan menggunakan trem buatan perusahan Bombardier sejak tahun 2007. Trem dengan kepala seperti haluan kapal nampak menarik . Memiliki panjang 32,5 meter (4-5 gerbong)  dan lebar 2,4 meter.  Trem di Marseille memang unik karena bagian interior dan eksterior dibangun dengan selera seni yang tinggi.   

Marseille juga memiliki moda bus yang terintegrasi sangat baik. Memiliki 104 jalur bus dengan jumlah bus lebih dari 600 unit. Selain Metro , moda bus menjadi moda favorit yang digunakan penduduk kota. Pergerakan penduduk kota dari satu tempat ke tempat lain didominasi transportasi publik, sehingga penggunaan transportasi pribadi sudah jauh menurun. Sehingga angka kemacetan di Marseille sangat rendah. Beda ya, dengan Jakarta yang masih didominasi kendaraan pribadi.

Memang tidak adil bila membandingkan Jakarta dengan Marseille yang penduduknya kurang dari sepersepuluh penduduk Jakarta. Marseille dihuni banyak imigran. Yang terbanyak berasal dari negara negara Afrika utara seperti Aljazair dan Maroko , sebagian kecil dari Asia seperti dari Vietnam dan negara bekas koloni Perancis lainnya.

Nah, sekarang tentang Metro. Kereta yang mirip commuterline (CL) namun berada dibawah tanah dengan sistem tunnel . Metro di Marseille tidak sepanjang commuterline yang memiliki 8-12 gerbong. Metro hanya terdiri 4-5 gerbong. Satu gerbong hanya terdiri 48 tempat duduk dan 72 untuk penumpang berdiri. Posisi duduknya berhadapan. Mungkin maksudnya supaya orang di Marseille saling bertegur sapa, ngobrol. Tapi kenyataannya sepi hampir tak terdengar ada orang bicara. Semuanya sibuk dengan urusan masing masing. Beda bila naik commuterline, ramai dan meriah. Coba saja naik CL kearah Maja. Dijamin ramai dan berisik.

Tampilan interior Metro, duduk berhadap hadapan(doc:rRahmat Edi)
Tampilan interior Metro, duduk berhadap hadapan(doc:rRahmat Edi)
Jalur Metro di Marseille hanya terdapat dua jalur dan berpotongan di dua stasiun , Saint Charles dan Castellane. Rata rata pergerakan dari satu stasiun ke stasiun berikut hanya 50 detik (kurang dari satu menit) bila di Paris pergerakan Metro  sekitar 2 menit. Jadi bayangkan kecepatan Metro yang merayap dibawah tanah.  Untuk menandakan peron atau pintu mana yang terbuka, ada lampu disisi pintu keluar yang menyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun