Masih ingat dengan pusat perbelanjaan Proyek Senen? Mungkin sebagian orang yang tinggal di Jakarta masih ingat dengan proyek Senen. Dan saya pastikan orang yang masih ingat tersebut pastilah sudah berusia lanjut ( ha..ha..ha... joke).
Kawasan Senen bagi saya adalah taman bermain ketika saya masih duduk di bangku SD. Di kawasan ini terdapat beberapa tempat yang bisa dijadikan obyek bermain. Tentu, ada stasiun Senen yang telah berusia lanjut. Dibangun ketika zaman Belanda. Walau tentu tidak se-tua Stasiun Jakarta Kota.
Di sekitar Stasiun Senen terdapat Gedung Olah Raga (GOR) Senen di sebelah utara ada kolam renang. Dulu sebelum dibangun GOR, kawasan ini terkenal kumuh. Tempat mangkal para tunawisma, penjahat kelas teri, penjudi jalanan kelas bawah, tempat mangkal para wanita malam dan waria bila malam hari. Tempat ini dikenal sebagai Planet Senen.
Planet Senen di tahun 1950-1960-an dijadikan tempat berkumpul para seniman dari pemain film, penulis, pembaca puisi untuk saling bertemu. Bahkan artis kenamaan seperti Benyamin Sueb, Bing Slamet hingga Misbach Yusa Biran memulai karier dari Planet Senen.
Kawasan Senen masuk dalam kategori kawasan merah. Ketika itu aksi penodongan, penjambretan hingga pencopetan menjadi hal yang sering terjadi. Dan tentu menjadi pemandangan yang biasa. Saya sendiri beberapa kali melihat orang yang dijambret tas atau barang belanjaannya pada siang bolong. Tak ada orang yang berani menolong. Karena berani ikut campur berarti bersiap untuk jadi sasaran pengeroyokan.
Di seberang GOR Senen tentu terdapat Pusat Perbelanjaan Proyek Senen. Gubernur DKI Ali Sadikin yang memugar dan memodernkan Planet Senen berubah menjadi bangunan GOR megah bertingkat. Penataan kawasan Senen memang berhasil menjadikan kawasan Senen naik pamor.
Pada zaman Gubernur Ali Sadikin, sebelum Planet Senen dipugar menjadi GOR tempat ini dijadikan tempat bermain judi. Mulai bola ketangkasan, permainan domino dan berbagai permainan yang mengundi peruntungan. Uniknya, permainan judi di kawasan Planet Senen dilegalkan pihak pemerintah daerah DKI Jakarta dan menjadi sumber keuangan untuk membangun Jakarta. Masih ingat proyek MH Thamrin, sebagian uangnya berasal dari retribusi pemain judi di Proyek Senen.
Ada Apa di Kawasan Senen
Kawasan Senen sebenarnya sudah berkembang sejak zaman kolonial Belanda (1733). Walau memang tidak sementereng kawasan Pasar Baru atau kawasan pecinan Glodok. Kawasan Senen tepat berada di posisi strategis. Dari berbagai arah, kawasan Senen mudah dicapai. Baik dari kawasan utara dari Tanjung Priok, Ancol, atau dari wilayah timur, barat, dan selatan.
Kawasan Senen menjadi denyut nadi karena dilintasi trem dari arah Jakarta Kota menuju Meester Cornelis (Jatinegara). Trem saat itu menjadi alat transportasi yang menonjol selain jenis kendaraan lainnya. Sayang moda ini akhirnya dihapuskan karena sering terjadi kecelakaan.
Kawasan Poncol Sentra Percetakan