Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang Akan Segera Berakhir

21 Juli 2016   05:40 Diperbarui: 21 Juli 2016   07:27 2801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ada juga akal akalan pengurus yang memberikan laporan dana habis alias macet dipetani., ketika di cek langsung banyak juga petani yang mengaku sudah membayar cicilan dana hingga lunas. Setelah ditelusuri uang cicilan ternyata macet di ketua kelompok dan tidak disetor ke pengurus gapoktan. Entah mana yang benar, pendamping saja sulit memastikan karena masing masing berkilah.

Walau bila dilihat secara lebih dekat, program PUAP memiliki celah yang kadang dimanfaatkan oleh orang yang memiliki karakter yang kurang baik. Seperti melakukan penyalanggunaan dana, pemalsuan identitas, hingga melakukan tindakan kebohongan seperti membuat laporan keuangan abal abal.

Rupanya juga ada petani yang diberikan dana bantuan juga belum siap secara karakter dan mental sehingga dana bantuan tak membuat perubahan apa apa. Alias habis untuk keperluan yang tak ada hubungannya dengan tujuan pengembangan agribisnis yang diinginkan pemerintah.

Ada Yang Berprestasi, Ada yang Gagal Memaknai

Walau banyak hambatan dilapangan. Ditengah karakter dan mental oknum petani yang tidak jujur masih ada prestasi yang berhasil diukir para petani dalam mengembangkan program PUAP. Ditengah dana yang tidak berkembang dan macet ditangan petani atau pengurus gapoktan masih ada beberapa gapoktan yang berkembang. Ada poktan yang terus menyalurkan dana atau membangun usaha produktig. Ada juga anggota poktan yang berhasil membangun usaha produktif yang berasal dari dana PUAP.

Bahkan ada beberapa gapoktan yang berhasil menuntaskan perkembangannya hingga menjadi lembaga keuangan mikro agribisnis (LKMA). LKMA memang lebih mirip dengan koperasi . Karena memang badan hukum LKMA didapat dari dinas koperasi.

LKMA yang berkembang memiliki operasional yang jauh lebih besar karena aset yang dimiliki jauh lebih cepat berkembang. Berkembangnya gapoktan menjadi LKMA merupakan harapan dari program pemberdayaan ekonomi perdesaan di bidang pertanian.

Bila dihitung sejak digulirkan pada tahun 2008 hingga dihentikan penyaluran PUAP pada tahun 2016. Ada ratusan LKMA yang terbentuk. Dari ratusan LKMA ada puluhan yang berkembang menjadi kekuatan ekonomi mikro di perdesaan.

Sayangnya, pada tahun 2016 ini pula seluruh pendamping (PMT) akan dihentikan pada akhir masa kontrak bulan Agustus 2016.

Itu artinya para PMT diseluruh Indonesia akan kehilangan pekerjaan. Purna tugas dari pembinaan dana pengembangan PUAP. Kerja pendampingan gapoktan akan segera berakhir bulan depan. Padahal masih ada PR untuk membina LKMA yang telah terbentuk .

Rasanya sayang bila pekerjaan pembinaan LKMA harus terhenti ketika PMT berakhir tugas. Kementrian Pertanian harus memberikan solusi untuk pembinaan LKMA yang sudah terbentuk. Ini penting agar LKMA bisa terus tumbuh dan menjadi salah satu alternatif pendanaan bagi para petani dalam permodalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun