Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Redefinisi Nilai Cinta Indonesia di Blok Mahakam

16 Mei 2015   05:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_365481" align="aligncenter" width="620" caption="sumber : Kompas.com"][/caption]

Blok Mahakam dan Realita Kalimantan Timur

Masih segar dalam ingatan saya pagi itu 13 April 2015 di Hotel Santika Premier Slipi. Seorang pria paruh baya dengan suara serak berbicara dengan nada berapi api. Laki laki yang datang langsung dari tanah leluhurnya di bumi etam. Berkursi roda ia didorong duduk diantara pembicara lain. Laki laki yang kemudian saya tahu  orang nomor satu di tanah leluhurnya di Kalimantan timur.  Awang Faroek Ishak nama lelaki yang saat ini menduduki jabatan gubernur. Awang Faroek seakan ingin mengeluarkan segala unek unek yang ada dihatinya. Dengan lantang ia menyuarakan ketidak adilan yang selama ini dirasakan masyarakatnya . Ketidakadilan itu sudah berjalan sejak puluhan tahun. Bumi yang kaya dari berbagai macam sumber daya alam seakan lenyap digotong orang orang luar daerahnya sementara Kalimantan timur tetap menderita dan hanya menerima sisa sisa berupa kerusakan alam dengan potensi bencana dikemudian hari.

Orang orang Kalimantan Timur sendiri hanya duduk menonton dengan segala kesulitan hidup yang terus menghimpit. Awang Faroek berbicara pagi itu dengan emosi yang tak tertahan lagi. Ia memang sakit secara jasmani tapi sakit dihatinya jauh lebih mengiris luka. Didalam perut buminya terkandung berbabagi macam mineral yang kaya. Jutaan barrel minyak dan gas seperti tak memberi dampak apa apa bagi pertumbuhan provinsinya. Lihat saja katanya, PLN tak mampu memberikan listrik yang dibutuhkan masyarakatnya. Listrik sering kali padam, setiap hari selalu saja ada pemadaman. Lihat juga kemiskinan yang masih mendera provinsi terkaya nomor dua setelah Riau. Bayangkan , hanya untuk membeli BBM saja masyarakat kalimantan timur harus antri sejak subuh selama lima jam di Pompa pengisiaan pertamina.Padahal 30% migas nasional berasal dari bumi kalimantan timur.

Kisah kelangkaan BBM dan tingginya harga BBM bukan cerita baru. Kalau di Jawa kenaikan BBM langsung membuat masyarakat riuh di Kalimantan timur tak lagi mempersoalkan kenaikan BBM karena harga BBM sudah begitu melambung sebelum harga BBM diumumkan naik.

Kisah sedih ini memang menjadi keprihatinan. Bukan saja Kalimantan Timur. Provinsi yang kaya akan sumber daya energi lainnya juga mengalami hal yang serupa. Lihat saja Aceh, kisah pilu tentang Arun yang diceritakan seorang teman kompasianer asal Aceh, Muhammad Syukri. Dimana sekitar ladang gas Arun masyarakatnya hidup miskin. Infrastruktur dipedalaman tak terbangun. Bangunan sekolah berdiri  seadanya, denyut  kehidupan ekonomi  seakan  berjalan lambat. Bumi Aceh memang kaya , namun rakyatnya tak demikian. Kekayaan perut buminya dikuras demi kepentingan golongan yang lupa harus berbagi dengan sipemilik rumah.

Acara seminar nasional penyelamatan sumber daya alam migas di Indonesia dibuka oleh Menteri Sudirman Said. Berbicara sebagai keynote speech ia mengungkapkan poin penting. Kita tidak boleh lagi memanjakan rakyat Indonesia  dengan retorika yang menyejukan hati. Kita harus bicara jujur tentang kondisi migas kita. Keadaan kita sekarang sudah jauh berubah. Tugas kita adalah menjaga, menyelamatkan sumber daya alam yang masih kita miliki untuk kepentingan bangsa dan negara. Saai ini Indonesia hampir memasuki fase krisis energi , dibeberapa daerah malah sudah mengalami krisis. Dalam pidatonya , Sudirman menegaskan posisi Blok Mahakam yang akan habis masa kontraknya pada tahun 2017. Pemerintah sudah sepakat akan memindahkan pengelolaan blok mahakan kepada Pertamina. Sebagai wujud menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Harapan besar itu diberikan diatas pundak  kemampuan anak negeri.

Issu Blok Mahakam memang seksi. Sejak 2010 issue tentang kelanjutan pengelolaan Blok yang ditengarai masih memiliki cadangan migas ratusan juta barrel  itu sudah berlangsung. Banyak pihak berkomentar memberikan penilaian dan masukan. Hingga akhirnya pemerintah pusat bersikukuh untuk memberikan konsesi pengelolaan 100%  kepada perusahaan nasional dalam negeri.  Pemerintah daerah  provinsi Kalimantan Timur bersuara lantang atas permintaan keikut sertaan dalam kepemilikan Blok Mahakam. Awang Faroek menegaskan , kami harus turut dilibatkan dalam pembicaraan. Selama ini kami tak pernah diajak bicara membahas perkembangan blok mahakam.  Ini bukan masalah uang tapi ini lebih kepada masalah masadepan kalimantan timur. Masalah yang jauh lebih penting yaitu ketahanan energi daerah . Kalimantan Timur sedang mengalami krisis listrik, pembatasan kuota BBM yang nyaris membuat gelap mata sebagian masyarakat kalimantan timur hingga berbuat anarki.

Seluruh negara dibumi ini sedang sibuk menjaga ketahanan energi nasionalnya dengan memiliki sumber sumber migas yang ada baik didalam negeri dan diluar negeri. Kepentingan ini tentu menarik minat banyak pihak. Termasuk pihak asing yang akan sangat aktif untuk bisa mengambil sumber energi di Indonesia.

Blok Mahakan sendiri berada di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai kartanegara (Kukar) . Blok mahakam dikelola dua perusahan asing, Total E&P yang berasal dari Prancis  dan Inpex Corporation yang berasal dari Jepang. Kontrak kerja yang ditandatangani pada tahun 1967 ketika perpindahan kekuasaan antara orde lama kepada orde baru. Pada tahun pada 1997 kontrak kerjasama dilanjutkan kembali untuk 20 tahun kedepan. Kini setelah hampir 50 tahun Blok Mahakam akan dikelola sendiri melalui Pertamina.  Cadangan terbukti dan cadangan potensial (2P adalah cadangan gabungan)  yang dimiliki blok Mahakam pada tahun 1972  setelah dilakukan eksplorasi sebesar 1,68 milyar barrrel minyak bumi dan 21,2 trilyun kaki kubik (TCF)  gas bumi.  Maka sejak 1974 dimulaikan produksi di lapangan Bekapai. Periode emas blok mahakam menempatkan Indonesia menjadi negara penghasil gas bumi terbesardi dunia dari tahun 1980 hingga tahun 2000. Importir terbesar gas bumi Indonesia adalah Jepang. Saat ini setelah 40 tahun berproduksi maka sisa cadangan 2P Blok Mahakam tinggal 185 juta barrel minyak bumi dan gas bumi sebesar  5,7 TCF. Diperkirakan pada tahun 2017 saat kontrak kerja berakhir masih terdapat cadangan 2P sebesar 131 juta barrel minyak bumi dan 3,8 TCF gas bumi (sumber : SKK Migas).

Total E&P dan Inpex Corporation telah menginvestasikan dana sebesar USD 27 Milyar atau senilai Rp 250 Trilyun  mulai dari tahap eksplorasi hingga tahap produksi. Selama ini  dari Blok Mahakan pemerintah mendapatkan penerimaan negara sebesar USD 83 Milyar atau setara Rp 750 Trilyun (Sumber :SKK Migas).   Bila operatorship diberikan kepada Pertamina , pemerintah pusat berharap tetap  akan menggunakan tenaga kerja yang selama ini bekerja untuk  blok Mahakam. Pemerintah juga akan memberikan konsesi Partipacing Interest (PI) kepada pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur sebesar 10%.

Lika Liku Hak Pemerintah Daerah dalam Industri Migas.

Sesuai amanat Undang Undang no 22/2001 tentang migas dan pasal 34 peraturan pemerintah (PP) No.35/2004 tentang kegiatan hulu migas , pemerintah daerah (pemda) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berhak mendapatkan Participating Interest (PI) sebesar 10 %. Hak ini diberikan agar pemerintah daerah mendapatkan bagi hasil yang dananya dapat digunakan untuk membangun daerah.

Pada kasus blok Mahakam. PI yang dimiliki pihak pemerintah daerah untuk ikut serta dalam saham kepemilikan blok Mahakan adalah senilai Rp 5,8 Trilyun. Awang faroek selaku gubernur menyatakan dana sebesar itu tak dimiliki pemda kalimantan timur.Bila uang APBD harus menutupi nilai PI 10% yang harus ditebus, seluruh kegiatan dan pembangunan kalimantan timur akan terhenti. Awang Faroek juga tak yakin dana sebesar itu akan dikucurkan lewat APBN pemerintah pusat, hal itu terlalu besar. Sementara dana talangan yang akan dijanjikan pihak Pertamina juga tak realistis.

Pada acara seminar nasional penyelamatan sumber daya migas di Indonesia yang diadakan kompasiana di hotel santika premier pada tanggal 13 April 2015, Awang Faroek menegaskan pemerintah daerah mampu dan tak perlu bantuan pemerintah pusat dan Pertamina (persero) "Kami sudah siap, semua sumber daya dan segalanya kami sudah siapkan " Ujarnya secara tegas . Awang Faroek mengajukan perusahan swasta untuk ikut mengelola dana PI 10% tersebut.  Karena industri hulu migas itu punya resiko yang tinggi maka menurut Awang Faroek diperlukan investor yang punya pengalaman dan mampu mengelola industri hulu migas. Pemda Kalimantan Timur tak harus mengeluarkan uang sepeserpun , investor swasta yang akan membiayai. Dengan bagi hasi 25%:75% , hak pemda Kalimantan timur hanya 25%. Tapi itu jauh lebih baik bagi pemda Kalimantan Timur.

Berbeda dengan Awang Faroek, sikap menteri ESDM Sudirman Said menyatakan Blok Mahakan tak memerlukan investor swasta. Soal hak kelola dan saham partisipasi masih dalam pembahasan lebih lanjut. Masih menurut Sudirman said, "Pemerintah juga siap memfasilitasi segala hal soal hak kelola daerah berupa saham partisipasi di blok mahakam nanti," Ujarnya.

Menteri ESDM juga memberi sinyal agar pihak pemda Kalimantan Timur bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam pemanfaatan PI 10% untuk menghindari ikut campur tangannya pihak swasta  dengan pemerintah daerah dengan mekanisme fronting. Sudirman said menambahkan "kan tidak harus pakai APBD untuk mengelola PI . Pertamina bisa nalangin dulu, atau pemerintah pusat bisa nalangin."

Larangan pihak swasta dalam ikut pengelolaan PI 10% memang dipertanyakan berbagai pihak.  Di satu sisi pemerintah daerah ingin punya peran dalam pengelolaan blok mahakam , bukan hanya sebagai penonton pasif yang tidak dilibatkan apa apa. Di sisi yang lain , masih ada keraguan pihak pemerintah pusat terhadap pengelolaan keuangan di kalimantan timur yang akan terkontaminasi perilaku korupsi. Kesenjangan pembangunan di Kalimantan timur antar kabupaten masih menjadi  momok. Belum lagi anggaran pembangunan yang tidak efektif dan sering tak terserap sehingga harus dikembalikan lagi sebagai silpa ( sisa lebih penggunaan anggaran) .

Dua hal ini masih belum menemukan titik temu. Menteri ESDM mengakui masih banyak hal yang harus diselesaikan . Perlu duduk bersama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi terbaik.   Masing masing pihak harus melepaskan ego dan berpikir untuk kepentingan yang jauh lebih besar dan lebih penting. Blok Mahakam bisa menjadi sebuah pembelajaran penting bagi pengelolaan sumber daya migas nasional. Bila silang sengkarut ini tak bisa diatasi bagaimana bangsa ini bisa menyelamatkan sumber daya migas lainnya di bumi Indonesia . Padahal hal ini akan sering terjadi ditiap daerah penghasil migas.

Saat ini tuntutan pemerintah daerah Provinsi Maluku atas Blok Masela juga sedang mengemuka. Blok Masela berada di perairan dalam laut arafura antara Provinsi Maluku dan Provinsi Nusa tenggara timur. Sejak tahun 1998 hak eksporasi dan eksploitasi Blok Masela jatuh ke tangan Inpex Masela Ltd. Pada tahun 2000 dilakukan pembor-an eksplorasi Abadi-1 dan mendapatkan hasil memuaskan atas nilai cadangan gas bumi yang sesuai nilai keekonomian. Di tahun 2002 juga dilakukan pem-boran eksplorasi untuk Abadi-2 dan Abadi-3 . Melihat cadangan potensial  gas bumi maka pada Desember 2010 diterbitkanlan POD 1 dengan konsep Floating dengan kapasitas 2,5 juta ton LNG pertahun .  Saat ini Inpex Masela Ltd menguasai saham pengelolaan (operatorship) sebesar 65%. Inpex Masela Ltd memulai Front End Engineering and Design (FEED)  pada November 2012. Dan bersiap melakukan produksi dalam waktu dekat.

Tuntutan PI 10% untuk Provinsi maluku akhirnya disetujui pemerintah pusat dengan syarat  Pemda Provinsi Maluku menyediakan dana U$D 1,4 milliar . Dana sebesar itu akan  dipenuhi Pemda Maluku dengan menggandeng 4 investor swasta sebagai syarat cashcall. Walau pengamat energi John Karamoy memberi saran agar Pemda Maluku mengembalikan PI 10% kepada pemerintah pusat dan meminta alokasi dana tambahan bila tak memiliki dana. Jangan sampai ketika diminta cashcall (dana investasi), mereka tidak bisa bayar karena mitranya terlalu banyak berjanji (Sumber : CNN, 23/11/14).

143138648781001839
143138648781001839

Menggenjot Kemampuan Dalam Negeri

Saya beruntung dapat hadir pada acara Indonesia SCM summit di JCC pada tanggal 14-16 April 2015 atas undangan kompasiana. Digelaran itu saya menyaksikan sendiri perusahanaan migas asing berjejer dengan bangga . Sebagai kontrakrot KKS yang mendapatkan konsesi , perusahaan asing mendapatkan hak mengeksplorasi lalu mengeksploitasi hasil migas ,dengan kemampuan dana dan teknologi yang tak dimiliki bangsa ini. Industri Migas memang padat modal dan padat teknologi . Analoginya seperti tuan tanah yang memiliki lahan ribuan hektar tanah yang subur namun tak memiliki dana dan teknologi untuk mengolahnya menjadi lahan persawahan yang menghasilkan. Akhirnya diundanglah para petani dari luar desa yang punya modal besar dan peralatan pengolahaan . Si tuan rumah mendapatkan jatah bagi hasil dari lahan sawah sedang petani penggarap mendapatkan hasil dari modal dan kemampuannya.

Hasil yang didapat dari migas memang harus berbagi dengan pihak asing yang memiliki dana dan teknologi. Hampir semua ladang migas, unsur asing masih mendominasi. Belum lagi kita tak memiliki kilang minyak baru. Kita juga tak memiliki kemampuan refenery/penyulingan dan dan tak memiliki perusahaan kimia yang menghasilkan unsur tambahan pada hasil produksi migas siap pakai. Industri dalam negeri kita juga belum mampu bersaing dalam industri supply chain . Produksi barang dan jasa luar negeri masih mendominasi walau pemerintah terus menggenjot industri dalam negeri dengan berbagai regulasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) .

Salah satu syarat penting dalam penyelamatan sumber daya migas di Indonesia adalah kemampuan industri dalam negeri. Nampaknya kegagalan yang paling mendasar adalah bangsa ini tidak berhasil dalam proses alih teknologi. Dana besar dari hasil migas sejak tahun 1970 hingga tahun 2000 juga tak dimanfaatkan untuk memperkuat kemampuan industri migas dalam negeri. Dalam proses alih teknologi kita kalah jauh dengan negeri tirai bambu, China. Saat ini perusahan migas China memiliki sumber sumber dari dalam dan luar negeri dalam jumlah yang besar. Negara terpadat di dunia itu sadar ketahanan energi menjadi sangat penting bagi pertumbuhan industri dalam negeri mereka. Begitu juga dengan negeri Jepang dan Korea Selatan yang minim sumber daya migas dalam negeri. Kedua negara itu berlomba mencari sumber energi dari luar negeri. Lihat saja hasil industri di tiga negara tersebut tumbuh luar biasa dan menguasai industri dunia.

Belum ada kata terlambat walau kita terus berkejaran dengan waktu. Energi fosil akan habis pada masanya. Indonesia sendiri sedang diambang  krisis energi. Penambahan cadangan energi kalah dengan pemakaian domestik yang begitu tinggi. Saat ini cadangan energi Indonesia hanya 0,2% dari cadangan energi dunia dibawah negara Vietnam dan India (BP Stastical Review2013). Ini disebabkan lifting yang rendah. Sumber daya cadangan minyak bumi diperkirakan sebesar 7.924 Mtoe dan hanya bertahan hingga 23 tahun, cadangan Gas alam diperkirakan 8. f10 Mtoe bertahan hingga 50 tahun sedang cadangan batubara 94.844 Mtoe bertahan hingga 80 tahun.

Sumber daya manusia Indonesia sebenarnya mampu dan dapat dihandalkan untuk mengolah sumber daya migas di Indonesia. Tinggal keinginan kuat untuk memaksimalkan potensi. Harapan akan bangkitnya industri  migas kita terkendala oleh beberapa faktor , antara lain:


  1. Rendahnya dana Riset dan Penelitian. Dalam upaya menggenjot kemampuaan dalam negeri di sektor migas adalah pengembangan dan pencarian lapangan baru. Industri migas adalah industri yang sarat akan  disiplin ilmu teori dan ilmu terapan. Geologi, seismik, dan berbagai disiplin lainnya. Saat ini dana untuk riset tak lebih dari 1%  GDP. Kurang dari 1% nilai APBN . Hanya pada kisaran 0,08% atau senilai Rp 20 Trilyun. Angka ini kalah jauh dengan nilai riset yang dimiliki negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
  2. Kalah bersaingnya Industri Supply Chain dalam negeri . Industri migas sangat tergantung pada industri rantai suplai yang nilainya mencapai 70% dari total biaya keseluruhan eksplorasi dan eksploitasi. Kemampuan industri migas sangat ditentukan oleh oleh industri rantai suplai. Multiplier effek industri migas berada pada industri rantai suplai. Kemampuan daerah bisa dimanfaatkan pada sektor ini agar kehadiran industri migas disuatu daerah bisa mengembangkan potensi ekonomi daerah tersebut. Maka perlu dikaji agar daerah mampu mengembangkan industri rantai suplai kebutuhan industri  migas. Sehingga geliat ekonomi bisa dirasakan masyarakat sekitar ladang migas.
  3. Insentif dan Regulasi Perlindungan.Perusahaan migas dalam negeri di Indonesia memang tidak sebesar perusahaan migas asing yang telah mapan dan kuat. Pertamina sendiri diakui masih kalah dengan perusahaan nasional Malaysia seperti Petronas. Maka pemerintah perlu memberikan hak khusus berupa insentif dan regulasi. Penunjukan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam adalah salah satu langkah penting dan strategis agar Pertamina mampu mengelola lapangan potensial yang telah terbukti.


Hantu yang masih bergentayangan di sektor migas Nasional

Sebagai sektor yang kaya dan bergelimang uang. Setiap tahun Rp 300 Trilyun investasi di sektor migas digelontorkan. Ratusan ribu barrel minyak dan gas bumi diangkat dari perut bumi dan dijual dalam  nilai yang  besar dan menggiurkan. Hal ini mengundang para spekulan, pemburu rente hingga mafia migas memanfaatkan situasi. Kementerian ESDM akhirnya membentuk Tim Reformasi tata kelola migas yang diketuai ekonom senior Dr Faisal Basri pada akhir tahun 2014. Tim  ini bekerja dalam mereformasi tata kelola migas dengan empat pokok sasaran


  • Mereview seluruh prosses perijinan dari hulu hilir
  • Merekomendasikan untuk menata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan migas
  • Mempercepat revisi UU migas
  • Merevisi seluruh proses bisnis untuk mengeliminir ruang gerak pemburu rente

Menurut Menteri ESDM, Sudirman Said masalah yang membelit sektor migas di Indonesia lebih dikarenakan permasalahan sistemik yang sudah lama. Para pemburu rente punya kedekatan dan pengaruh terhadap pejabat tinggi dalam mengambil keputusan yang punya dampak pada tidak optimalnya produksi maupun pengelolaan migas akibatnya terjadinya inefisiensi dan ekonomi berbiaya tinggi.

Sudirman said menambahkan, "perilaku yang selama terjadi adalah adanya pemegang wilayah kerja tidak mengerjakan wilayah terkait dengan baik kemudian adanya proses proses bisnis dibelakang layar atau meja yang tidak transparan yang harus kita selesaikan segera".

Faisal Basri sendiri mengakui kesalahan tata kelola migas akan punya dampak melumpuhkan dan menghancurkan sebuah negara. Ekonom senior ini mengingatkan agar jangan sampai berkah migas yang kita miliki berubah menjadi kutukan yang malah merugikan seluruh elemen bangsa. Tantangan tim reformasi akan begitu besar dan kuat namun dengan niat baik, proses yang baik maka hasilnya juga pasti akan baik pula.

Pembenahan sektor migas bukanlah perkara mudah. Lifting yang tidak pernah naik terkait biaya eksplorasi migas yang sudah beralih ke laut dalam. Sejak 10 tahun lalu tidak ada lagi migas murah. Biaya eksplorasi bisa mencapai angka puluhan trilyunan rupiah.

Jaket Penyelamatan Industri Migas

Ibarat menolong orang sedang tenggelam dilaut lepas . Tindakan pertama adalah segera melompat kedalam laut dan memastikan si penolong orang yang pandai (ahli) berenang. Begitu juga dalam upaya menyelamatkan migas di Indonesia. Pertanyaannya adalah apa yang harus diselamatkan ? Prioritas penyelamatannya dalam bentuk apa ?

Pertanyaan penyelamatan migas menjadi sangat krusial karena Indonesia akan segera memasuki krisis energi yang berdampak luas. Ketahanan energi nasional dalam ambang mengkhawatirkan. Angka impor migas yang semakin besar dan angka subsidi yang juga semakin tinggi. Defisit migas Indonesia telah membuat sebagian besar anggaran fiskal APBN tergerus. Capaian penjualan migas yang meyumbang 30% penerimaan negara seakan harus kembali menguap karena angka impor dan belanja subsidi BBM.

Berikut langkah langkah yang harus segera diambil:


  • Tidak bergairahnya investor untuk menanamkan modalnya dalam sektor migas di Indonesia disebabkan tidak adanya kepastian hukum, berbelit belitnya aturan birokrasi , lambatnya respon   pemangku kebijakan dalam pemberian ijin hingga terlambatnya sebagian ladang migas yang harusnya sudah beroperasi dan menghasilkan migas.

  • Adanya 34 ladang migas yang akan berakhir pada periode 20 tahun kedepan . Perlunya perusahan migas nasional mempersiapkan diri baik dari sisi dana dan teknologi. Jangan sampai malah   terjadi penurunan produksi ketika dikuasai perusahaan migas dalam negeri.

  • ·Meng-eliminasi ruang gerak pemburu rente/mafia migas dengan merevisiseluruh proses bisnis agar transparan dan diaudit secara profesional.

  • ·Mengambil langkah tepat dalam ke ikutsertaan pengelolaan pemerintah daerah agar dana yang didapatkan dapat menghidupkan geliat pembangunan daerah.

  • ·Menjaga ketahanan energi nasional dimulai dari ketahanan energi daerah.

  • ·Memulai proses lifting nasional agar tercapai target jangka pendek, menengah dan jangka panjang .

  • ·Memberi insentif dan regulasi dalam mengembangkan industri rantai suplai dalam negeri agar menjadi tuan rumah dinegerinya sendiri.

Re-definisi Nilai Cinta Indonesia untuk Blok Mahakam

Selama hampir 50 tahun bumi mahakam telah dikuras. Barang tambang berupa gas bumi dan minyak bumi telah berpindah tangan. Ratusan trilyun rupiah telah dinikmati pemerintah pusat . Kini saatnya pemerintah pusat berbagidengan memberikan saham penyertaan (PI 10%) , memperbesar alokasi dana pembangunan, mengatasi kelangkaan energi listrik dengan membangun PLTA ,menaikkan kuota BBM agar tidak ada lagi antrian masyarakat Kaltim di pom bensin . Membangun infrastruktur jalan raya dan kereta api antar kota di Kalimantan.

Kalimantan timur adalah negeri yang kaya, kekayaannya mungkin setara dengan negara tetangga Brunai Darussalam. Maka layak bila masyarakat Kalimantan timur merasakan kekayaan buminya dengan geliat ekonomi yang bergerak positif.

Blok mahakam akan beralih kepada Pertamina pada 1 Januari 2018. Head of Agreement (HoA) telah ditanda tangani antara Pertamina, Total E&P dan Inpex Corporation. Maka harus ada perbedaan ketika Pertamina yang menjadi operatorship.

Saatnya definisi cinta Indonesia pada Blok Mahakam menjadi kenyataan. Dimana kesejahteraan bisa dinikmati seluruh rakyat Kalimantan Timur dan juga seluruh rakyat Indonesia.

Referensi :

SKK Migas

www.kompas.com

www.koransindo.com

ESDMMAG Edisi 9/2014

Indonesia Energy Outlook 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun