Mohon tunggu...
Rusdianto
Rusdianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama : Rusdianto, NIM : 41521010167, Fakultas : Ilmu Komputer, Program Studi : Teknik Informatika, Universitas : Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pandangan Pemikiran Menurut Jack Bologne dan Robert Klitgaard

31 Mei 2023   00:10 Diperbarui: 31 Mei 2023   00:10 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Akan ada orang yang melakukan penipuan karena sifat manusia yang tamak, tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya dan tidak puas dengan apa yang diterimanya. Siswa menyontek berdasarkan perasaan ketidakpuasan terhadap hasil yang mereka peroleh, yang mendorong mereka untuk melakukan kecurangan akademik. Jika keserakahan siswa tinggi maka perilaku menyontek siswa juga akan tinggi.

Bagaimana Hubungan Antara GONE Theory Pada Tingkat Kecurangan Akademik Mahasiswa

Hubungan Antara Greed dan Tingkat Kecurangan Akademik Mahasiswa

            Ada hubungan positif antara keserakahan dan tingkat kecurangan siswa. Hal ini menunjukkan keserakahan yang ada pada siswa memiliki hubungan dengan perilaku menyontek siswa.

            Hal ini sesuai dengan teori GONE bahwa keserakahan atau ketidakpuasan terhadap apa yang dimiliki dapat menyebabkan seseorang melakukan penipuan. Sifat serakah yang ada pada manusia akan mendorong seseorang melakukan berbagai cara untuk memuaskan ketidakpuasannya.

            bahwa setiap orang serakah dan tidak puas dengan apa yang telah dimiliki, sehingga menyebabkan seseorang melakukan penipuan. Untuk memuaskan ketidakpuasan, orang mengubah keserakahan menjadi bentuk biasa untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

            Sifat serakah yang ada pada diri seseorang jika dibiarkan akan merugikan orang tersebut. Ketika siswa merasa tidak puas atau menginginkan hasil lebih dari apa yang telah dicapai, maka siswa akan melakukan berbagai cara untuk menanggapi ketidakpuasan tersebut. Hal ini disebabkan adanya tuntunan dari orang tua yang menginginkan anaknya mendapatkan nilai baik, mahasiswa memiliki keinginan untuk lulus dengan cepat, dan adanya tekanan dari lingkungan/teman untuk bersaing mendapatkan nilai yang tinggi. Indikator yang paling berpengaruh adalah adanya rasa takut akan persaingan yang menunjukkan bahwa pada era sekarang skor merupakan tolok ukur kecerdasan seseorang, membuat siswa yang tamak akan mencapai skor yang ingin dicapai meskipun harus. menggunakan cara yang tidak jujur.

            Bahwa keserakahan (greed) mempunyai hubungan yang positif untuk melakukan tindak kecurangan akademik. menambahkan bahwa semakin tinggi keserakahan semakin tinggi pula tingkat kecurangan akademik yang dilakukan oleh siswa.

Hubungan Antara Opportunity dan Tingkat Kecurangan Akademik Mahasiswa.

            Elemen kedua dari GONE Theory yaitu kesempatan. Peluang atau kesempatan (opportunity) merupakan suatu situasi ketika seseorang merasa memiliki kombinasi situasi dan kondisi yang memungkinkan dalam melakukan kecurangan dan kecurangan tidak terdeteksi (Albrecht, 2003). McCabe dan Trevino (1997) menyebutkan bahwa seseorang merasa mereka mendapatkan keuntungan yang berasal dari sumber lain, dan itulah yang disebut dengan peluang. Ada hubungan positif antara peluang dan tingkat kecurangan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan adanya hubungan dengan kecurangan siswa.

            Hal ini sesuai dengan teori GONE bahwa peluang buruk merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan kecurangan. Penipuan juga dapat terjadi jika pelaku menganggap situasinya menguntungkan atau aman untuk melakukan tindakan penipuan.

            Peluang untuk melakukan kecurangan akademik dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti pengawasan yang buruk, kondisi kelas yang buruk, dan kurangnya kontrol dari pengawas atau sekolah untuk mengurangi kecurangan siswa. Perkembangan teknologi dan fasilitas internet dapat menambah kesempatan siswa untuk berbuat kecurangan. Hal ini diperkuat oleh Albrecht, et al (2011) bahwa semakin tinggi kesempatan yang diperoleh semakin besar kemungkinan perilaku kecurangan dapat terjadi.

            Kesempatan yang dibahas dalam penelitian ini adalah peluang untuk melakukan kecurangan akademik. Jenis Kesempatan seperti pengawasan yang buruk terhadap pekerjaan rumah atau ujian, ketidakpedulian guru terhadap siswa, dan kontrol yang buruk untuk menyontek. Jika siswa menemukan kesempatan untuk melakukan kecurangan, mereka lebih cenderung melakukannya. Tentu hal ini akan merugikan banyak pihak. Indikator yang paling berpengaruh adalah kurangnya kedisiplinan pelaku menyontek, artinya guru atau sekolah kurang memahami menyontek di sekolah dan metode yang digunakan kurang efektif untuk menekan siswa menyontek di sekolah. Karena itu.

            bahwa kesempatan mempunyai hubungan yang positif untuk melakukan tindak kecurangan akademik.

Hubungan Antara Need dan Tingkat Kecurangan Akademik Mahasiswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun