Menurut Charles Sanders Peirce, Terbagi menjadi sepuluh berbagai jenis klasifikasi tanda, diantara lain:
- Qualisign
- Iconic
- Rhematic
- Dicent sinsign
- Iconic legisign
- Rhematic idextial legisign
- Dicent indexial legisign
- Rhematic symbol atau symbolic rheme
- Dicent sysmbol atau proposition
- Â Argument
Setelah Charles Sanders Peirce melihat subjek sebagai bagian dari yang tidak dapat dipisahkan dari proses signifikasi. Terdapat model Charles Sanders Peirce (representament+ object+interpretant=sign) menunjukan suatu peran besar subyek didalam proses transformasi bahasa. Model triadik Charles Sanders Peirce memiliki 3 elemen utama pembentu tanda tersebut, yaitu representament, object, interpretant.
Berbagai objek pengalamatan lansung sejauh dilihat sebagai sebuah tanda, maka dari itu dianggap sebagai memberikan suatu informasi terkait dengan objek tersebut. Hanya bisa dilakukan jika benar-benar objeknya dipengaruhi; sehingga dasarnya ialah suatu petunjuk dari objek tersebut. Informasi yang akan bisa diberikannya ialah fakta aktual.Â
Semacam ini sebagai tanda haruslan mengikutserkan sinsign iconic agar semua informasi bisa mencangkup didalamnya serta suatu rhematic indexical sinsign untuk dapat memperlihatkan objek yang dituju oleh informasi, tetai teknik/gaya sintaks/kombinasi dari kedua hal penting juga.
Di dalam pandangan Eco, diartikan berbagai definisi yang sudah diberikan oleh Charles Sanders Peirce lebih luas dan secara semiotis lebih berhasil. Semiotik untuk Charles Sanders Peirce ialah suatu tindakan (action), pengaruh (influence), atau bekerja sama dengan subjek, yaitu tanda (sign), objek (object), dan interpretan (interpretant). Maksud dari subjek semiotik bukanlah manusia melainkan menurut Charles Sanders Peirce, tapi tiga entitas semiotik yang memiliki sifat abstrak, dan tidak dipengaruhi oleh kebiasaan komunikasi secara konkret.Â
Pendeketan terhadap tanda-tanda
Semiotik akhir-akhir ini memperlihatkan perhatian besar dalam produksi tanda yang dihasilkan oleh masyarakat luas dan budaya. Perbedaan dengan konsep yang lebih statis yang diajukan oleh Ferdinand de Saussure tentang tanda dan pendekatan taksonomis semiotik, pendekatan terhadap tanda-tanda Charles Sanders Peirce yang sifatnya taksonomis.
Pendekatan penting pada tanda-tanda biasanya menjadi suatu rujuan kajian teori pada ahli, yaitu pendekatan yang didasari pada pandangan suatu seseorang filusuf dan seseorang amerika yang cerdas, Charles Sanders Peirce. Yang mengemukakan bahwa tanda-tanda terkait dengan objek-objek yang menyerupainya, keberadaan memiliki hubungan sebab-akibat dengan tanda-tanda tersebut.
Simbol ialah tanda sosial, simbol hanyalah salah satu aspek dari 3 unsur tanda, yaitu ikon, indeks, dam simbol. Maka dari itu bagian dari ilmu sosial, semiotik kemunikasi massa (media massa) cenderung lebih banyak memfokuskan kajian teorinya didalam simbol. Charles Sanders Peirce levelnya yang paling formal, maka ia dapat menggambarkan suatu aturan yang mengatur bekerjanya tanda arbitrer.Â
Tanda-tanda yang tak memiliki suatu dimensi konvensioanl secara penuh pribadi, hingga tidak dapat di komunikasikan. Maka dengan itu akan lebih membantu untuk dapat memperhatikan perbedaan antara tanda-tanda ikonik dan arbitrer atau simbol dan indeks/ikon sebagai sebuah skala, bukan lagi sebagai sebuah sub kategori terpisah.
Metode semiotik tidak dapat dipusatkan oleh transmisi pesan, tetapi pada penurunan dan pertukaran suatu makna. Menurut teori Charles Sanders Peirce tiap tanda memiliki arti tataran, yaitu tataran kebahasaan dan mitis. Tataran kebahasaan bisa dibilang penanda primer yang penuh, yaitu tanda penuh dikarenakan penanda telah sempurna acuan maknanya.Â
Penanda sekunder atau tataran mitis, tanda yang sudah penuh pada tataran kebahasaan dituangkan ke dalam penanda kosong. Tanda pada tataran mitis ini sesuatu harus di kembalikan oleh parah panafsir karena tataran mitis bukan hanya memaknai arti denotatif, tetapi telag bermakna manjas, kias, khusu, subjektif, dan lain-lain.