“ Terima kasih banyak, Titip salam ya buat sang penulis”, ujarnya. Saya pun mohon pamit dan melanjutkan perjalanan ke Masjid berikutnya.
Masjid Tua Wapaue Kaitetu.
Setelah menyerahkan Buku MB di Masjid raya Alfatah Ambon, target berikutnya adalah Masjid Tua Wapaue yang berada di Negeri Kaitetu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, meski secara administrasi Negeri Kaitetu masuk wilayah Kabupaten Maluku Tengah, namun secara geografis letaknya masih sepulau dengan Kota Ambon sehingga saya hanya membutuhkan waktu satu jam lebih perjalanan. Sesampai disana saya tidak sendirian, sebab sudah dijemput oleh seorang sahabat Iman pelu yang siap mengantar saya ke Masjid Tua Wapaue.
Kami tidak langsung menemui pengurusnya, namun mengambil dokumentasi sambil melihat-lihat beberapa peninggalan yang masih terrawat selama 352 tahun.
Hingga pukul 14.30 WIT barulah kami menemui Takmir Masjid Ustad Djafar Layn, seperti biasa saya menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya ke Masjid Tua Wapaue dan ustad Djafar begitu bahagia mendengar kabar gembira ini. Bahkan setelah menyerahkan buku tersebut, dirinya mengakui merinding setelah membaca judul bukunya.
“Bagus sekali, saya merinding baca judul buku ini, memang benar masjid itu harus jadi magnet untuk menarik umat masuk kedalam masjid”. Ungkapnya, Dia juga memberi apresiasi pada gerakan hibah tersebut.
Usai memberikan buku Magnet Baitullah saya pun mohon pamit dan melanjutkan perjalanan ke Benteng Amsterdam yang tak jauh dari masjid tua.
Sejarah Singkat Masjid Tua Wapaue Kaitetu