Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayo, Sukseskan Program Kemendikdasmen, 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat

5 Januari 2025   10:07 Diperbarui: 5 Januari 2025   10:07 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat oleh menteri Kemendikdasmen. Gambar : Detik.com

Pada permulaan tahun ajaran semester II ini Kementeraian Pendidikan Dasar dan menengah (Kemendikdasmen) mempunyai gebrakan baru untuk dunia Pendidikan Indonesia yaitu peluncuran  program baru dengan melakukan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.

7 kebiasaan tersebut diantaranya adalah Bangun pagi, Beribadah, Berolah Raga, Makan Sehat, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat. 

Bangun pagi

Bangun pagi merupakan awal yang bagus untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Saya sangat setuju dengan kebiasaan ini. Jika anak tidak sekolah atau hari libur maka bangunnya suka terlambat. Padahal bangun Pagi sangat bermanfaat bagi anak.

Kebiasaan bangun pagi akan memberikan dampak yang baik, Selain dia bisa menyiapkan keperluan sekolah dia juga mempunyai kesempatan untuk membantu orang tua. Misalnya merapikan tempat tidur, menyapu halaman rumah, juga menyiapkan peralatan sekolah.

Banyak sebagian anak yang bangunnya kesiangan, datang ke sekolah dengan wajah yang tergesa-gesa, di dalam kelas pasti ada yang tertinggal, buku, pensil atau yang lain. Itu yang selama ini terjadi saat anak terlambat datang sekolah. Bahkan terkadang mereka tidak sarapan pagi, sehingga mereka tidak konsentrasi dalam belajar.

Beribadah

Bagi umat muslim, menjelang fajar  sudah ada kewajiban untuk melaksanakan ibadah yaitu melakukan salat subuh dua rakaat. Jika ini menjadi kebiasaan maka kelak dewasa akan mudah melakukannya, tidak merasa  beban.

Salat subuh banyak manfaatnya, disamping menjalankan perintah Allah juga untuk melatih kedisiplinan. Ini juga yang biasa saya lakukan untuk anak saya yang masih duduk di bangku SD. Setiap hari saya wajib membangunkan pada pukul 04.30 WIB untuk menjalankan salat subuh.

Selain menjadi kewajiban umat muslim, salat subuh juga menjadi bukti ketaatan kita sebagai hamba kepada pencipta, Allah SWT. Bahwa mengawali rasa syukur dengan salat subuh sebagai bentuk tawadhu'  bahwa kita hamba yang lemah yang banyak berharap kepada yang punya Rahman dan Rahim.

Anak SD Saat melakukan jamaah salat. Gambar dari kementeriana agama MIn 3 Sinjai
Anak SD Saat melakukan jamaah salat. Gambar dari kementeriana agama MIn 3 Sinjai

Berolah raga

Hal yang tak kalah pentingnya untuk menjaga sehat dan daya tahan tubuh, dengan menjaga kesehatan dan melakukan olah raga. Bahkan senam yang menjadi program Kemendikdasmen sudah dilaunching di akhir Desember tepatnya tanggal 27 Desember 2024 yang lalu. Sekaligus diluncurkannya program 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat.

Olah raga memang penting bagi kesehatan namun masih sebagian kecil dari kita yang membiasakannya. Kemendikdasmen tahun ini mulai memprioritaskan kebiasaan ini, sehingga harus kita dukung bersama. Anak-anak harus mulai membiasakanya berolahraga pagi.

Namun demikian program ini juga harus didukung orang tua, sehingga saat di rumah anak ada pendampingan bahkan bisa menjadi kebiasaan yang baik ini bersama keluarga.  Ini juga yang sudah saya lakukan, berjalan selama 30 menit setiap pagi.

Makan sehat

Makan sehat adalah makanan yang mengandung gizi yang diperlukan oleh tubuh. pola makan yang sehat membantu tumbuh kembang anak secara optimal. Makanan dengan gizi seimbang akan mempengaruhi daya pikir anak di dalam kelas.

Makanan adalah sumber energi bagi tubuh, jika mereka tidak sarapan maka dipastikan di dalam kelas akan merasa lemah, lesu dan tidak bergairah belajar. Bagaimana anak akan konsentrasi belajar jika perutnya merasa lapar.

Untuk itu tepat sekali jika program pemerintah saat ini menggalakkan untuk makan sehat supaya anak-anak Indonesia menjadi sehat jasmani dan rohani, sehat jiwa dan raganya.

Gemar belajar

Dewasa ini budaya belajar sepertinya telah bergeser.  Kebiasaan membaca dan belajar sudah mulai hilang, mereka lebih suka main gadget ketimbang belajar atau membaca buku. Perubahan inilah yang harus segera ditangani.

Saya sendiri melihat perubahan itu. Anak-anak sekarang jika ditanya pelajaran saat di kelas tidak banyak yang merespon. Kelihatan mereka tidak baca buku. Saat saya tanya kejujuran mereka : "Adakah tadi malam yang belajar?" tak satupun dari mereka yang mengangkat tangan.

Hal ini berlangsung sejak adanya gadget, mereka rata-rata sudah memiliki ponsel sendiri, hanya beberapa anak yang belum punya, namun menggunakan ponsel milik  ibu atau bapaknya.

Dengan adanya program ini, besar harapan kita peran orang tua di rumah, sehingga penerapan 7 kebiasaan baik ini terwujud.

Ilustrasi gambar anak sedang berolah raga. Gambar dari IDN. Times. 
Ilustrasi gambar anak sedang berolah raga. Gambar dari IDN. Times. 

Bermasyarakat

Bersosialisasi dengan masyarakat sangat penting. Mereka ikut bergotong royong saat ada kegiatan di lingkungan mereka. Minimal mereka bisa bermain dan saling berkunjung ke rumah tetangga supaya budaya sopo-aruh di lingkungan terjalin kembali.

Sopo artinya menyapa, aruh artinya mengenal, sehingga sopo-aruh berarti menyapa dan mengenal tetangga dekat atau saudara dengan berkomunikasi secara verbal.

Kita tahu sekarang ini anak sudah jarang bermain di luar dengan teman sebayanya, mereka sudah merasa asyik dan enjoy bermain gadget di dalam kamar. Sudah jarang kita temui sekelompok anak yang bermain petak umpet, kelereng, gobak sodor seperti zaman saya dulu. Apalagi interaksi antar tetangga dan lingkungan sekitar.

Untuk itu program Anak Indonesia hebat ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak sehingga kehidupan bermasyarakat yang sudah mulai hilang bisa dibudayakan kembali, sehingga menumbuhkan jiwa sosial anak lebih tinggi.

Tidur lebih cepat

Sebenarnya pola tidur anak usia SD sekitar 9-11 jam. Jika anak kelas 4 SD bisa dimulai pukul 20.00 WIB dan bangun pada pukul 05.00 pagi. Maka anak akan tidur selama 9 jam.  Namun rasanya sudah jarang yang menerapkan pola tidur pukul delapan malam.

Alasannya tetap sama, mereka masih asyik dengan gadget mereka, sedang orang tua membiarkannya. Anak sudah diatas tempat tidur tapi mata dan tangannya asyik sekrol konten-konten yang berseliweran menjadikan mereka terbuai dan betah melek.  

Program tidur lebih cepat sangat bagus diterapkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan otak anak terjadi selama mereka tidur. Dengan demikian jika anak lebih cepat istirahat dengan tidur lebih awal maka proses pertumbuhan dan perkembangan otaknya terpenuhi.

Anak yang tidurnya lebih cepat, biasanya bangunnya juga lebih mudah. Saat dibangunkan mereka tidak malas-malasan karena tubuh merasa cukup beristirahat, sebaliknya jika anak tidurnya sudah larut misalnya pukul 23.00 atau pukul 24.00 maka anak akan bangkong, bangunnya kesiangan karena masih terasa kantuk. 

Bapak dan ibu, 7 kebiasan anak  Indonesia hebat  patut diterapkan mulai sekarang. Walaupun hal ini tampak mudah dilakukan namun harus ada kerja sama  dengan orang tua siswa, tanpa dukungan mereka kita yang berada di sekolah tidak bisa berbuat banyak. 

Untuk itu mari kita sukseskan program Kementerian Dasar dan Menengah ini dengan penuh semangat dan optimis agar Indonesia Emas dapat kita raih bersama.

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun