Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Seorang Pemimpin Mengambil Keputusan saat Dilema?

3 Desember 2024   14:36 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:41 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi di atas mungkin hanya salah satu contoh dari sekian pengalaman yang ada di institusi yang kita temui di setiap Lembaga sekolah. Banyak permasalahan dan beragam kasus. Dilema etika adalah tantangan yang harus dihadapi dari waktu ke waktu.

Ketika kita menghadapi dilema etika akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti kasih sayang, keadilan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan hidup.

Ilustrasi gambar saat menentukan keputusan bersama. Gambar dari Glints Blog
Ilustrasi gambar saat menentukan keputusan bersama. Gambar dari Glints Blog

Ada empat pola atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu :

Satu, individu lawan kelompok (individual vs community)

Dalam pola ini ada pertentangan antara individu lawan kelompok yang lebih besar, dimana individu ada di dalamnya. Pola ini bisa berhubungan dengan konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil lawan kelompok besar.

Misalnya yang sering dialami guru saat kita mengajar di sebuah kelas. Satu kelompok membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan tugas, sementara ada kelompok lain yang dapat menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga mereka sudah siap untuk masuk pelajartan berikutnya. Lalu bagaimana keputusan yang diambil oleh guru? Dalam hal ini guru mengalami dilemma individu lawan kelompok.

Dua, rasa keadilan lawan rasa kasihan(justice vs mercy)

Dalam pola ini, pilihannya antara mengikuti peraturan tertulis atau tidak mengikuti peraturan sepenuhnya. Kita bisa memilih untuk berlaku adil dengan memperlakukan hal yang sama untuk semua orang atau membuat pengecualiaan dengan alasan kemurahan hati atau rasa kasihan.

Seperti yang terjadi pada Dodi, saya mengalami dilema etika rasa keadilan lawan rasa kasihan. Saya tidak bisa memberi sanksi karena rasa kasihan, seandainya saya memberlakukan peraturan mereka yang sering bolos sekolah harus mendapat sanksi. Sehingga saya membuat pengecualian pada kasus Dodi.

Tiga, kebenaran lawan kesetiaan(truth vs loyalty)

Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Terkadang kita mempunyai pilihan yang sulit antara memilih jujur atau setia kepada orang lain. Kita jujur menyampaikan fakta atau menjunjung nilai kesetiaan  pada profesi atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.

Kita mungkin sering mengalami dilema etika seperti ini, antara jujur menyampaikan fakta terhadap kecerobohan teman, atau menyembunyiakan karena kesetiaan. seperti juga saat situasi perang, saat tantara tertangkap harus memilih jujur menyampaikan fakta atau diam karena setia terhadap komitmen.

Empat, Jangka pendek lawan jangka penjang(short term vs long term)

Paradigma yang satu ini sering terjadi. Saat kita harus memilih keputusan yang kelihatannya terbaik untuk saat ini atau terbaik untuk masa yang akan datang. Hal ini sering terjadi baik dalam keluarga, sekolah atau lingkungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun