Saya cukup memahami apa yang disampaiakan, bahkan saya menyetujuinya, bukan malah melarang dan mensegerakan menikah. Bagi saya orang tua tetap akan mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya.Â
Pandangan anak muda sekarang hampir sama juga dengan orang tua tua sekarang, mereka ingin hidup lebih mapan dan mempunyai masa depan yang lebih baik. mereka ingin hidup lebih mandiri dan tidak tergantung dengan orang tua.
Berbeda dengan zaman dulu, saat saya menikah kemudian boyong di rumah kontrakan, saat berkunjung ke rumah orang tua, Ibu selalu membawakan beras dan aneka cemilan untuk saya dan suami. Saya sendiri saat dibawakan happy saja tak ada rasa sungkan dan pakewuh. Yang ada senang saja karena dikasih bekal oleh Ibu.
Berbeda dengan sekarang kebutuhan rumah tangga bukan hanya sekedar beras dan aneka cemilan, kehidupan yang semakin menantang, kebutuhan yang semakin kopetiitif memengaruhi cara pandang anak muda sekarang.
Saat memasuki jenjang pernikahan bayangan di depan mata adalah mempunyai penghasilan bulanan, dapat menafkahi anak dan istri, tanpa tergantung dengan orang tua. Bahkan saat ini banyak pasutri yang baru menikah tetapi sudah mampu membeli rumah sendiri, entah lewat kredit atau melalui cicilan.
Pengalaman dan lingkungan yang demikian menjadikan keengganan bagi para muda-mudi untuk segera menikah. Faktor utamanya tentu mengatur kondisi ekonomi supaya siap dalam menjalani kehidupan yang begitu pesat dan menantang.
Pitutur para pendahulu
Pernikahan adalah sebuah perjanjian suci yang dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan guna membentuk sebuah hubungan yang halal di jalan Allah.
Dalam agama menikah sangat dianjurkan, karena dengan menikah diharapkan akan bertambah tenang dan menjadi penyempurna agamanya.
Dianjurkan bagi muslimin dan muslimah yang sudah saling mencintai untuk segera menikah, terutama bila seseorang memang telah siap, baik secara mental, fisik, maupun finansial.
Berikut ini beberapa manfaat menikah antara lain