Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Sudah Menyalakan Isyarat Lampu tapi Tabrakan Itu Terjadi

2 Agustus 2024   20:34 Diperbarui: 4 Agustus 2024   17:29 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, Kamis, tanggal 1 Agustus WIB saya mendapat tawaran buka bersama dari Bu Nur(nama samaran). Saya mengajak nakdis dan si bungsu ikut serta. Selepas TPA, pukul 17.00 WIB saya segera meluncur menuju rumah makan yang telah kami sepakati.

Setelah tiba di lokasi, sebagian teman Bu Nur yang diundang sudah makan terlebih dahulu, sedang saya dan kedua anak saya sengaja berangkat agak sore supaya tidak lama menunggu maghrib tiba.

Bu Nur yang lebih dulu datang dilokasi telah memesan, gurami bakar, ayam bakar dan cah kangkung sesuai keinginan si Bungsu.

Menyegerakan berbuka adalah kesunahan Nabi, saat mendengar adzan maghrib kami pun segera menyantap gurame dan ayam bakar, tak ketinggalan cah kangkung pelengkap menu sore itu.

"Ma, sebenarnya makanannya enak, tapi entahlah kenapa kok gak nyaman ya", ucap nakdisku sambil melanjutkan makannya.

"Gak tau juga ya, apa karena kita ketinggalan makan, dan merasa ditunggu yang lain ya", jawabku sekenanya.

Perasaan tidak enak, seperti orang gelisah, tapi mengapa dan apa sebabnya kami pun kurang tahu. Setelah menyelesaikan makan kami pun menuju mushalla, yang berada satu area di rumah makan.

Karena sempit, kami pun bergantian dengan yang lain. Walhasil kami menyelesaikan shalat berjamaah dengan tiga tahapan, mengingat lokasi mushalla hanya berkapasitas 4 orang.

Setelah shalat maghrib anak bungsu ingin mampir ke RTH (Ruang Taman Hijau) yang letaknya tidak jauh dari tempat makan. Bu Nur dan suami juga ikut menemani si bungsu ke RTH.

Kami pun menikmati suasana malam di RTH dengan memandang kelap-kelip lampu menerangi taman hijau. Namun tidak kurang dari satu jam kami pun kembali. Saya ingat malam itu adalah malam jumat, rasanya tidak elok berlama-lama di tempat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun