Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Selamat Tinggal K-13, Semoga Kurikulum Baru Tidak Serumit Kurikulum Sebelumnya

23 Juni 2022   20:49 Diperbarui: 24 Juni 2022   09:08 2007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- Guru mengajarkan murid pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/1/2022).| ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI

Yang tak kalah pentingnya dari dua nilai di atas kita juga harus mempunyai penilaian sikap sosial terhadap siswa. Dalam sikap sosial ini guru akan menilai bagaimana sikap sosial keseharian anak. Dalam penilaian tersebut ada 4 penilaian yang disimbulkan dengan bentuk angka. Nilai 4= sangat baik, 3 = baik, 2, cukup dan 1= kurang.

Pada penilaian sikap ini terdapat pada tiga muatan pelajaran yaitu: sikap sosial Bahasa Jawa, sikap sosial PKn, dan sikap sosial PAI. Dari ketiga muatan pelajaran tersebut kita harus menyiapkan format yang sesuai dengan aplikasi sehingga kita tinggal mengimport pada aplikasi rapot.

Keempat, siapkan nilai sikap spiritual

Sama dengan penilaian sikap sosial, guru juga harus menyiapkan penilaian sikap spiritual siswa. Guru dituntut untuk mengamati keseharian anak bagaimana sikap spiritualnya. Misalnya bagaimana cara berdoa, beribadah, sikap kejujurannya dan lain --lain.

Sikap spiritual juga disimbulkan dengan angka-angka yaitu Nilai 4= sangat baik, 3 = baik, 2=cukup dan 1= kurang. Dalam sikap spiritual ini sama dengan sikap sosial yakni terdapat pada muatan pelajaran Bahasa Jawa, PKn, dan PAI.

Bapak dan Ibu, serumit dan sesulitan apapun dalam memenuhi administrasi kelas, adalah sebuah tanggungjawab yang menjadi kewajiban guru, namun membimbing dan mendampinginya dalam belajar adalah tugas utama guru.

Untuk itu penilaian angka bukanlah satu-satunya tujuan dalam belajar, yang terpenting adalah bagaimana kita membentuk pribadi mereka menjadi generasi yang berkarakter yang bertanggung jawab pada bangsa dan agamanya

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun