Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memahami Karakter Siswa, maka Anda Akan Mengetahui Potensinya

11 April 2022   09:03 Diperbarui: 15 April 2022   18:56 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya penanaman pendidikan karakter pada siswa | Sumber: Global Sevilla School via edukasi.kompas.com

Beberapa kali saya menuliskan tentang bagaimana sikap dan sifat siswa dengan minat belajar yang rendah. 

Minat belajar yang rendah ternyata banyak faktor yang mendominasi mengapa siswa mempunyai kemampuan di bawah rata-rata.

Barja contohnya, dia terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Ibunya yang single parent membiayai anak-anaknya dari tukang parkir di pasar. Barja dibesarkan dari lingkungan pasar yang bersifat konsumtif.

Keluarga kecilnya hanya tahu bekerja dan menerima upah untuk kemudian ditukar dengan kebutuhan pangan. Itu yang diketahui Barja sejak kecil.

Bagi dia bisa sekolah sampai SMP adalah sebuah cita-cita karena keempat saudaranya hanya menamatkan sekolah dasar. 

Tak ada rumus belajar di lingkungan keluarganya, yang ada besuk bekerja di mana, dapat bayaran berapa, dan beli makan apa?

Entah berapa kali saya mengingatkan dan menasihati untuk belajar, namun hanya manis di bibirnya, kalimat "Nggih Bu" adalah jawaban pemanis yang dibuat Barja untuk mengelabuhi guru agar terlihat ta'dhim pada guru.

Toh pada kenyataannya tak ada kegiatan belajar di rumah, jika pun ada PR untuk dikerjakan, lebih baik tidak masuk sekolah. 

Banyak alasan untuk tidak masuk, katanya ibunya sakit, kadang bantu ibu di rumah, kadang kakinya sakit, dan seribu macam alasan yang bisa masuk akal untuk di dimakluminya.

Dari ilustrasi di atas wajar jika Barja termasuk anak yang berkemampuan di bawah rata-rata, karena memang lingkungan keluarganya menjadi faktor yang memengaruhinya.

Namun begitu, ada sisi baik yang tidak boleh dilupakan dari sosok Barja. Di balik rendahnya minat belajar, ternyata dia mempunyai kelebihan yang tidak dipunyai oleh teman-temannya.

Seperti yang belum lama ini kami laksanakan. Ada lomba Festival Lomba Seni Siswa Nasional dalam cabang lomba menyanyi dan pantomim. Dari dua lomba itu yang lulus dalam seleksi di sekolah adalah siswa yang mempunyai minat belajar rendah.

Adalah Barja terpilih mewakili sekolah untuk mengikuti lomba pantomim di tingkat kecamatan. keberaniannya mengekspresikan setiap gerakan sangat menonjol dibanding teman-teman yang lain.

Ini berarti setiap siswa mempunyai passion dan bakatnya sendiri, di mana siswa lain tidak memilikinya. Barja memang lemah dalam berpikir namun nilai afektifnya selalu bagus.

Hal ini perlu menjadi perhatian bagi guru dan juga orang tua, bahwa hendaklah tidak memandang sebelah mata pada siswa yang minat belajarnya rendah, karena mereka pasti mempunyai kelebihan dan juga kemampuan di bidang yang lain.

Apa itu karakteristik siswa 

Menurut Uno ( 2007) yang dimaksud karakteristik siswa adalah aspek- aspek dan kualitas perseorangan (siswa) yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir, dan kemampuan awal yang dimiliki siswa.

Bagaimanapun juga sebagai guru juga maupun orang tua harus mengetahui karakteristik anak, agar kita bisa menggali potensi yang dimilikinya. Mengapa? Karena dapat membantu kita mendampingi belajarnya.

Jangan sampai memperlakukan siswa hanya sebatas apa yang terjadi dan melupakan mengapa hal itu terjadi. Dengan demikian guru dapat mendeteksi kelemahan lebih awal dan membantu untuk memperbaikinya.

Sehingga jika mengetahui potensi yang dimilikinya guru dengan mudah dapat membantu mengoptimalkan kemampuan demi merakit masa depannya.

salah satu siswa peserta pantomim (Dokumentasi Pribadi)
salah satu siswa peserta pantomim (Dokumentasi Pribadi)

Berikut ini yang dapat dilakukan orang tua maupun guru agar dapat mengetahui karakteristik siswa

Pertama, mengamati siswa selama proses belajar

Ketika anak mengikuti proses belajar di dalam kelas, maka perhatikan bagaimana cara dia berkomunikasi. Apakah ada umpan balik ketika anak menerima materi pelajaran.

Apakah anak tersebut aktif bertanya, menanggapi keterangan guru, atau pendiam dan pasif. Sejauh mana tingkat kemampuannya dalam mengerjakan tugas. Ekspresi wajah mereka dapat kita kenali sejauh mana dia antusias dalam mengikuti pelajaran yang kita sampaikan.

Kedua, kenali dunia siswa

Penting bagi kita untuk mengenali dunia anak, masuk pada dunia mereka ketika beraktivitas, bisa jadi ikut permainan mereka sekedar untuk menonton, atau bergabung dengan obrolan mereka di saat istirahat.

Dengan demikian kita akan tahu karakter mereka, minat atau bakat mereka akan tampak jika kita berinteraksi. 

Melalui obrolan ringan dan santai, kita bisa dekat dengan siswa, hal ini dapat mengatasi rasa malu dan sungkan ketika anak akan menyampaikan pendapatnya di kelas.

Ketiga, menjadi sahabat untuk siswa

Setelah kita masuk pada dunia anak, sebaiknya kita juga berperan sebagai sahabat. Seorang sahabat selalu ada ketika sahabat yang lain mengalami permasalahan. Mencoba mendengarkan keluhan-keluhan mereka, agar mereka mempunyai tempat curhat.

Terkadang anak menyembunyikan sesuatu dari orang tuanya, namun lebih nyaman jika akan menceritakan pada orang lain dalam hal ini gurunya.

Inilah peran kita, selain sebagai guru di kelas kita juga akan menjadi sahabat yang sewaktu-waktu bisa mendengarkan masalah yang dihadapi baik di lingkungan keluarganya maupun di sekolah. Dari situlah guru dapat memahami karakter siswa.

Keempat, memahami lingkungan sekitar siswa

Lingkungan adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi karakter seseorang. Siswa di kelas sangat beragam, biasanya kita akan mengetahui karakter siswa jika menonjol di bidang tertentu, atau sangat lemah dalam minat belajarnya.

Penting bagi guru untuk mengetahui bagaimana keadaan keluarganya, siapa saja teman bergaulnya. 

Seperti pada ilustrasi di atas, saya sering mendengar keluhan Barja terkait Ibunya yang sakit-sakitan, juga tentang kakak-kakaknya yang sering mem-bully-nya.

Dengan demikian menjadi perhatian kita sebagai guru untuk memahami karakter siswa berdasarkan keadaan lingkungan sekitarnya.

Kelima, mengenali temperamen siswa

Setiap siswa mempunyai watak yang berbeda-beda. Ada yang pembawaannya santai, riang, mudah bergaul. Ada juga yang mudah marah, gampang tersinggung, demikian juga ada anak yang cuek, masa bodoh dan tidak peduli.

Sebagai guru kita harus bisa ngemong mereka dengan melakukan pendekatan psikologis. dari berbagai macam karakter dan watak yang berbeda itulah akan memengaruhi daya tangkap mereka dalam menerima pelajaran.

Ada anak dengan cepat dapat mengikuti keterangan guru, mereka dengan semangat melaksanakan tugas. Ada juga yang masa bodoh dan cuek, namun bisa menangkap materi pelajaran dengan mudah.

Untuk itu guru diharapkan dapat memetakan karakter siswa, agar mudah memberikan pendampingan belajarnya.

Setiap siswa mempunyai kekurangan, namun yakinlah dari kekurangannya ada potensi yang bisa dieksplor untuk dikembangkan dalam menghadapi masa depannya

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

Sumber : Kejarcita, tip mengetahui karakter siswa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun