Seperti juga Arga, yang masa bodoh dengan perolehan nilai yang didapat merupakan cerminan jika lingkungan keluarga  tidak mendukung terhadap belajarnya.
Belajar dan tidak belajar tidak ada yang ngopeni, masa bodoh dengan pendidikan anak, sedang di sekolah guru berharap siswanya aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Ibarat bertepuk sebelah tangan, ketika guru memotivasi agar anak belajar dengan  sungguh-sungguh. Namun, di sisi lain keluarga membiarkannya dan tidak peduli dengan proses belajarnya.
3. Faktor Pendekatan Belajar. Faktor pendekatan belajar yaitu  cara atau strategi yang digunakan guru dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
Faktor Pendekatan belajar ini menjadi pekerjaan rumah bagi guru dalam membimbing juga memotivasi siswa.
Ada beberapa faktor yang bisa dilakukan guru antara lainÂ
Pertama, Â mengajak siswa senang terhadap pelajaran.
Apabila anak memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu, maka tidak akan ada perasaan terpaksa untuk mengikuti pembelajaran. Contohnya ketika senang terhadap pelajaran matematika, maka dia akan merasa tertantang jika Bapak dan Ibu guru memberi tugas.
Sebaliknya jika anak tidak menyukainya maka yang ada pelajaran itu menjadi momok yang menakutkan, bahkan bisa jadi anak tidak masuk sekolah karena merasa matematika menjadi beban mentalnya.
Dengan demikian guru bisa menurunkan kompetendi dasar yang harus dicapai siswa, jika tingat kesulitannya rendah, maka anak akan timbul rasa senang, dan berminat mengikuti materi pelajaran tersebut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!