Mengenali anak dengan kecerdasan kinestetik akan mengantarkan kita untuk mengenali bakatnya. Seperti yang dialami Barja, dia memang lemah dalam berpikir namun dia berbakat di bidang olah raga. Sebaiknya bakat yang ada pada Barja dikembangkan untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Pun juga anak-anak yang lain, mungkin diantara mereka ada yang berbakat dalam bernyayi atau seni lukis dan tari, sebagai guru sebaiknya kita lebih peka untuk mengenali bakat mereka sehingga dapat mengantarkan menggapai masa depannya.
Keempat, buat ruang belajar yang menyenangkan.
Belajar tidak harus di dalam kelas. Anak dengan kecerdasan kinestetik akan cepat merasa bosan jika harus duduk di kursi dan menghadap meja. Kegiatan yang monoton akan menjadikannya lebih tertekan.
Terkadang kita bisa mengajaknya untuk belajar di luar kelas. Mengenal lingkungan sekitar pada materi yang relevan seperti jaring-jaring makanan, atau tentang simbiosis.
Dengan membuat suasana belajar yang fleksibel dan menyenangkan maka pembelajaran yang kita harapkan akan tersampaikan dengan baik.
Bapak dan ibu, mari kita mengenal ciri-ciri karakter anak, karena pada hakekatnya setiap anak mempunyai bakat dan potensi yang harus dikembangkan. Sebagai guru dan juga orang tua kita berkewajiban untuk mengantarkan mengembangkan potensi dan bakatnya, agar dapat meraih cita-citanya.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H