Sejak pembelajaran tatap muka dilarang selama masa pandemi, Barja nyaris tidak ada yang mendampingi belajarnya. Sehingga perkembangan intelegensinya tidak sebaik dengan perkembangan motoriknya.
Dia lebih senang untuk bekerja menemani ibunya parkir di pasar, dari pada belajar membuka buku di rumah secara online.
Untuk mendampingi belajar siswa dengan kecerdasan kinestetik sebaiknya melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, ajak bermain peran
Beberapa kali saya memberikan pekerjaan rumah, namun selalu saja tidak dikerjakan ahirnya saya menemukan cara lain yaitu dengan mengajaknya bermain peran. Misalnya saat pelajaran IPS dengan materi perjuangan melawan belanda.
Sengaja saya memberikan tugas pada masing-masing siswa untuk bermain peran, ada yang menjadi pahlawan layaknya Bung Tomo, ada yang bermain sebagai penjajah Belanda dan sebagainya.
Hal ini kami lakukan agar anak dapat mengenal bagaimana sejarah perjuangan dalam mengawal kemerdekaan Indonesia.
Kedua, menggunakan alat peraga untuk membantu anak belajar.
Menggunakan teks ataupun gambar pada anak kecerdasan kinetstik cenderung merasa bosan, yang ada mereka malas dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan.
Untuk itu saya menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi, misalnya ketika menyampaikan pelajaran IPA dengan materi penghantar panas, maka saya menggunakan alat peraga dan bereksperimen. Misalnya bagaimana membedakan antara konduksi, konveksi dan radiasi.
Ketiga, kenali bakatnya