Pertama, tanamkan sikap saling menghormati dan menghargai
Sikap anak-anak terhadap kondisi Barja adalah sikap spontan yang dilandasi sikap kurang dewasa.Â
Mereka hanya melihat sisi sesaat karena tidak sama dengan teman yang lain. Sikap seperti itu perlu adanya pembinaan dan arahan.Â
Jangan sampai arogansi mereka dianggap benar karena tidak adanya pembinaan dari orang yang lebih dewasa dalam hal ini guru.Â
Hendaklah tidak bosan-bosan menyampaikan pentingnya saling menghormati dan menghargai di antara teman.Â
Apapun latar belakang keluarganya, kaya atau miskin, pintar atau lambat belajar. Semuanya harus kita terima menjadi bagian dari keluarga kita di sekolah.
Kedua, jangan mengejek atau menghina orang yang lebih rendah
Tidak boleh mengejek atau menghina orang lain, juga perlu ditanamkan terhadap anak. Jangan sampai dari hal yang sifatnya bergurau karena ejekan menjadikan sakit hati di antara teman. Ini biasa terjadi saat mereka bermain.
Sikap merendahkan orang lain adalah pemicu pertengkaran. Pepatah Arab yang menyatakan, "Janganlah menghina kepada orang yang lebih rendah dari kamu, karena sesungguhnya setiap orang itu mempunyai kelebihan."
Kalimat bijak itu memberikan pelajaran bagi kita, jangan sampai menghina orang lain, karena setiap orang mempunyai kelebihan yang kita tidak tahu.
Seperti halnya Barja, dia memang tidak pernah tumbuh bersama bapaknya, namun di antara teman-temannya, justru Barja merupakan anak yang paling dewasa di kelas. Sikap dewasa yang dipunyai Barja itulah yang tidak dipunyai teman-teman seusianya.