Upacara melatih kedisiplinan, salah satunya kehadiran siswa menjadi lebih pagi. Dengan upacara anak-anak berangkat lebih pagi. Biasanya mereka jam 07.00 WIb baru tiba di sekolah. Namun, kali ini mereka datang lebih pagi yaitu jam 06.45 WIB karena ada upacara bendera.
Selain itu, ketika upacara semua siswa harus berseragam lengkap, dasi dan topi adalah hal yang wajib dikenakan. Ini salah satu ketertiban yang harus dilaksanakan oleh semua peserta upacara.
Dari semua peserta upacara ada 5 siswa yang tidak memakai topi. Setelah upacara selesai kepala sekolah memberi arahan sekaligus pembinaan agar Senin yang akan datang  melengkapinya.
Hal ini sengaja dilakukan agar selanjutnya dapat dipahami siswa bahwa upacara adalah cara yang tepat untuk membiasakan kedisiplinan dan ketertiban.
Kedua, Melatih kemampuan memimpin.
Kemampuan memimpin bisa ditanamkan sejak kecil, misalnya menjadi pemimpin dalam kelompok, menjadi ketua regu atau ketua kelas. Menyiapkan satuan regu dan mengelola kelas membutuhkan skill yang tidak mudah.
Untuk itu perlu adanya latihan-latihan. Menjadi petugas upacara harus mampu menjadi pemimpin untuk dirinya juga orang lain. Misalnya berada di depan barisan, setiap gerakannya akan dilihat dan dinilai peserta yang lain.
Maka dia harus bisa memberi contoh sikap siap dan cara istirahat dengan benar, Â bahkan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan seminim mungkin.Â
Ketiga, tidak mudah menyalahkan orang lain
Banyak diantara kita yang sering berkomentar ketika melihat seseorang yang salah melakukan sesuatu, tanpa mempertimbangkan akibat yang dikatakannya.
Begitu juga dengan pelaksanaan upacara, selalu ada kesalahan pada petugas upacara, maka saat sambutan pembina upacara, saya menyampaikan bahwa jika ada petugas yang keliru atau salah jangan ditertawakan, karena belum tentu yang menertawakan bisa melakukan dengan baik.