Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anak Sekolah Tidak Mau Vaksinasi, Begini Cara Merayunya

3 Januari 2022   11:36 Diperbarui: 4 Januari 2022   17:51 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, mendekati dan merayu anak yang menangis

Yella, siswa kelas 5, sejak pagi sudah menangis sesenggukan di halaman sekolah, dia menjadi tontonan anak-anak yang lain. Berlindung di bawah tiang bendera sambil menangis dan tidak mau beranjak, tangannya memegang dengan kuat tiang bendera dan tidak mau melepaskan.

Saya mendekati dan merayunya, apapun saya ucapkan untuk menenangkannya, yang terakhir saya mengatakan: "Kamu boleh menangis karena takut disuntik, tapi kamu harus mau divaksin."

Sambil menangis, akhirnya perlahan tangan itu dilepaskan dan saya bimbing masuk ke kelas, akhirnya dia mau disuntik.

Setelah disuntik, saya tanya, "Apakah sakit?" dia menggelengkan kepala sambil tersipu malu.

"La gitu saja kok dibela-belain nangis," ujar rekan guru yang gregetan dengan ulahnya.

Ketiga, meminta anggota TNI yang datang memberikan lelucon terlebih dahulu.

Datangnya petugas puskesmas, ditemani anggota TNI yang berpakaian dinas menambah ketakutan anak-anak. Untuk itu, pihak sekolah meminta anggota TNI memberikan lelucon yang mengundang tawa anak-anak, agar terkesan tidak menakut-nakuti.

Dengan logatnya yang lucu beberapa personil TNI masuk ke kelas dan memberikan cerita-cerita lucu untuk mengalihkan perhatian anak, agar tidak tegang menghadapi petugas yang saat ini datang di sekolah.

Walhasil anak-anak yang yang bersembunyi di kolong meja dengan sendirinya mulai menampakkan hidungnya, sambil tertawa mendengar banyolan-banyolan dari petugas.

Keempat, jangan memberikan arahan dengan menakut-nakuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun