Pertama, menanamkan kepada siswa bahwa belajar adalah kewajiban
Menjadi sebuah kewajiban bagi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh, di mana kesempatan emas ada pada usia sekolah.Â
Mereka harus memahami pentingnya belajar. Dengan belajar akan mendapat ilmu pengetahuan yang akan menjadi bekal masa depan mereka.
Pemerintah telah mewajibkan wajib belajar sembilan tahun. Hal ini diwujudkan dengan mudahnya peserta didik menimba ilmu di manapun yang ia suka.Â
Menjamurnya lembaga pendidikan setingkat SD atau Madrasah, SMP atau Tsanawiyah dan masih banyak lagi lembaga pendidikan baik swasta maupun negeri.
Ini membuktikan bahwa pemerintah dengan serius memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mewadahi putra-putrinya mengenyam dunia pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.Â
Pepatah mengatakan bahwa belajar di waktu kecil bagaikan melukis di atas batu, sedang belajar di waktu besar bagaikan melukis di atas air.
Maka jadikan kesempatan yang baik ini untuk serius menjadi pelajar pancasila, dengan belajar mewujudkan pondasi cita-cita yang akan diraih.
Kedua, memberikan tugas atau pekerjaan rumah bagi siswa
Guru memberikan tugas kepada siswa, baik secara tertulis maupun praktek. Dengan demikian peserta didik akan memaksa dirinya membaca buku, dan menjawab pertanyaan secara tertulis.
Langkah ini sudah seringkali saya lakukan, karena jika tidak diberi PR anak-anak biasanya tidak mau belajar. Bahkan sebagian besar siswa akan belajar jika mereka mendapat tugas dari guru.