Mohon tunggu...
Rupina SPdSD
Rupina SPdSD Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Saya Rupina seorang pendidik yang mengajar di salah satu SD di Kabupaten Luwu Timur. Hobi saya menyanyi dan juga browsing informasi tentang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.2.j Koneksi antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

27 Agustus 2024   02:12 Diperbarui: 27 Agustus 2024   02:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rupina CGPA 10 Luwu Timur UPT SDN 103 Lumbewe

1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan

    bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. 

   'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' merupakan individu yang memiliki kemampuan dalam memanfaatkan

    dan mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif, baik itu sumber daya biotik maupun abiotik untuk mendukung proses

    pembelajaran. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan aspek- aspek pendidikan secara

    menyeluruh untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif sehingga dapat mendukung pembelajaran yang lebih berkualitas

    dan juga berkelanjutan. Pengelolaan dan pemanfaatan tentang apa yang sudah dimiliki seperti murid, guru, dan komunitas sekolah

    secara maksimal akan  menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif, suffortif, berkelanjutan, dan kontekstual.

  • Implementasi di dalam kelas

           1) Berkolaborasi dengan murid sebagai aset manusia dengan berbagai keunikannya,  seperti minat, bakat, dan pengalaman

                mereka, sehingga dapat memanfaatkan dan memaksimalkan keterlibatan murid sebagai kekuatan dalam menciptakan

                pembelajaran yang lebih bermakna.

           2) Mengidentifikasi dan memanfaatkan aset fisik dalam kelas, seperti buku, alat peraga, atau teknologi secara optimal sebagai

                sumber maupun media untuk pembelajaran.

          3)  Mengidentifikasi aset agama dan sosial budaya murid di kelas untuk dapat mengembangkan proyek kelas untuk mewujudkan

                pengalaman belajar tentang keberagaman.

  • Implementasi di sekolah

           1) Mengoptimalkan aset manusia yang dimiliki sekolah, dengan  mengidentifikasi dan memanfaatkan kemampuan serta

               keahlian sesuai apa yang dimiliki oleh setiap guru dan tenaga kependidikan. Misalnya dengan berbagi keterampilan sebagai

              mentor bagi rekan kerja lainnya, sebagai pembina kegiatan  ektrakurikuler, atau menyusun administrasi sekolah yang

              berkualitas.

           2) Memaksimalkan penggunaan aset fisik sekolah, dengan mengidentifikasi seluruh aset fisik yang dimiliki.  Misalnya

                mengoptimalkan penggunaan  ruang dan fasilitas yang ada, seperti membuka dan mengelola perpustakaan sebagai pusat

                sumber belajar dan pengembangan literasi, memanfaatkan lapangan sekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler seni dan

               olahraga, pemanfaatan kebun sekolah sebagai wadah pengembangan proyek P5, atau pemanfaatan wifi untuk merancang

               pembelajaran berbasis IT.

           3) Mendorong kolaborasi antar guru dan murid untuk berbagi praktik terbaik, misalnya dilakukan melalui kelompok belajar,

                pengkaderan, sosialisai, atau proyek sekolah.

  • Implementasi di masyarakat sekitar sekolah:

           1) Sekolah dapat bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan sumber daya lokal. Misalnya, melibatkan orang

               tua atau tokoh masyarakat yang memiliki keterampilan tertentu untuk menjadi guru tamu yang dapat berbagi pengetahuan

               atau mengajar keterampilan baru kepada murid.

          2) Pemimpin sekolah dapat bekerja sama dengan komunitas masyarakat sekitar sekolah untuk mengidentifikasi dan

               memanfaatkan perusahaan atau instansi kemasyarakatan lainnya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar sebagai

               kunjungan lapangan, atau kemitraan dalam proyek pembelajaran.

          3) Menciptakan program yang memberdayakan orang tua murid untuk mendukung keterlibatan mereka dalam pendidikan anak-

               anak mereka. Misalnya, mendampingi murid dalam program literasi atau numerasi atau pengembangan karakter di rumah

              sebagai bagian dari tujuan pembelajaran murid di sekolah.

2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran

     murid menjadi lebih berkualitas!

     Pengelolaan sumber daya yang tepat di dalam lingkungan pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas proses

     pembelajaran murid. Dalam hal ini, sumber daya mencakup fasilitas fisik (ruang kelas, alat pembelajaran, perangkat teknologi dan

     buku atau materi online), sumber daya/ aset manusia (guru dan tenaga kependidikan), aset sosial, aset politik, aset lingkungan,

     aset agama dan budaya, serta aset finansial. Dengan pengelolaan yang baik maka dapat memastikan semua aspek yang diperlukan

     untuk mendukung proses belajar-mengajar tersedia dan digunakan secara optimal. Contoh:

  1. Sekolah yang memiliki aset fisik misalnya ruang kelas dengan pencahayaan yang baik, ventilasi yang cukup, dan fasilitas kelas yang memadai dan alat peraga yang relevan, akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan memudahkan murid dalam menerima pelajaran.
  2. Sekolah yang memiliki guru yang berkualitas dan terus mendapatkan pelatihan akan memiliki kemampuan lebih baik tentang metode pengajaran dan strategi pembelajaran sehingga akan lebih menarik dalam menyampaikan materi dan dapat menginspirasi murid- muridnya.
  3. Sekolah yang memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat di sekitar maka akan mudah berkolaborasi untuk menjaga keamanan lingkungan sekolah atau turut berkontribusi dalam mendukung proses pembelajaran murid.

3. Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama

     mengikuti Pendidikan Guru Penggerak!

     Materi modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya yang dipelajari dalam Pendidikan Guru Penggerak (PGP)

     tentunya sangat berkaitan erat dengan berbagai modul lain yang telah dipelajari sebelumnya. Keterkaitan antar materi ini

     merupakan kesatuan pemahaman tentang bagaimana seorang pemimpin pendidikan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di

     sekolah. Berikut contoh keterkaitan materi pada modul 3.2  dengan modul-modul sebelumnya:

  1. Keterkaitan Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan Modul 1 
  • Modul 1. 1 Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara : pemimpin sebagai pengelola sumber daya harus menjadi teladan dalam memastikan pengelolaan sumber daya yang berpihak pada murid, merdeka, dan kontekstual. Dengan pemanfaatan sumber daya berdasarkan kearifan lokal sehingga memastikan terciptanya pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi murid.
  • Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak: pemimpin dalam pengelolaan sumber daya mencerminkan nilai-nilai dan peran sebagai guru penggerak yang proaktif dalam mewujudkan perubahan positif untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan pada umumnya.
  • Modul 1.3 Visi Guru Penggerak: pemimpin dalam pengelolaan sumber daya yang visioner dalam mewujudkan lingkungan belajar yang dapat mendukung perkembangan kompetensi murid secara menyeluruh, baik aspek kognitif, afektif, psikomotorik, karakter, dan sosial emosional yang dapat terwujud melalui pengelolaan sumber daya yang baik,  efektif, dan berkelanjutan.
  • Modul 1.4 Budaya Positif: pemimpin dalam mengelola sumber daya yang efektif akan membantu membangun terciptanya budaya positif di lingkungan sekolah, di mana semua pihak yaitu warga sekolah atau anggota komunitas sekolah merasa dihargai dan diberdayakan untuk berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
  1. Keterkaitan Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan Modul 2
  • Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdifrensiasi: pemimpin dalam mengelola sumber daya yang efektif yang sadar akan keberagaman kebutuhan murid, akan memungkinkan untuk menyediakan berbagai alat, bahan, media, serta fasilitas yang sesuai kebutuhan murid dalam menciptakan pembelajaran berdifrensiasi.
  • Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional: pemimpin dalam mengelola sumber daya yang bijak dan paham akan kebutuhan  perkembangan murid secara menyeluruh/holistik, maka akan memberikan dukungan terhadap pembelajaran sosial dan emosional murid melalui kolaborasi dengan seluruh komunitas sekolah untuk merciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman dalam mendukung perkembangan sosial dan emosional  murid.  
  • Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik: pemimpin dalam mengelola sumber daya, maka dapat menggunakan paradigma coaching untuk memaksimalkan potensi dari sumber daya manusianya seperti guru, tenaga kependidikan, dan juga murid agar dapat memberdayakannnya lebih optimal untuk proaktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
  1. Keterkaitan Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebaikan sebagai Pemimpin

            Pemimpin dalam mengelola sumber daya harus berdasarkan pada  pada nilai-nilai kebaikan seperti keadilan, kebijaksanaan,

            dan toleransi ddalam setiap keputusan, sehingga dapat memastikan bahwa semua murid dengan segala keberagamannya dapat

            memiliki akses yang adil dan merasakan manfaat yang sama terhadap sumber daya yang ada.  

 

4. Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah

     berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini!

                Sebagai CGP, sebelum mengikuti Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, pandangan saya tentang pengelolaan

     sumber daya di sekolah masih cenderung terbatas pada aspek fisik dan finansial. Pandangan saya masih terbatas pada  alokasi

     anggaran, pemeliharaan fasilitas, atau pengadaan bahan ajar. Setelah saya mempelajarari lebih mendalam tentang materi

     pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, ternyata saya menyadari bahwa dalam mengelola sumber daya  akan saling terkait

    dengan seluruh ekosistem yang ada, baik ekosistem biotik (warga sekolah, pengawas sekolah, orang tua, masyarakat sekitar

    sekolah, dinas terkait, dan pemerintah daerah) maupun abiotik (keuangan, sarana dan prasarana, serta lingkungan alam), serta

     menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan sosial dan emosional murid. Jadi, dalam mengelola sumber daya kita

     harus memandang secara holistik dan menyadari bahwa pengelolaan sumber daya yang baik, tentu akan menghasilkan kualitas

     pembelajaran yang baik pula.

                Pemikiran yang sudah berubah setelah mempelajari modul 3.2 ini, bahwa  telah mengubah cara pandang saya tentang peran

    sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Ternyata memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan kompleks. Dengan

    menyadari hal tersebut, maka saya menjadi lebih termotivasi untuk lebih kreatif dalam mengelola sumber daya untuk perencanaan

    pembelajaran yang lebih efektif sehingga  dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran, serta lebih proaktif untuk setiap

    perubahan positif dalam pengelolaan sekolah yang lebih baik.

   Salam & Bahagia

   Rupina, S.Pd.SD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun