Mohon tunggu...
Runi
Runi Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Menulis di waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Fabel | Katak yang Senang Bernyanyi

3 Februari 2018   12:40 Diperbarui: 3 Februari 2018   16:29 2224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan! Nanti tidak akan ada hujan lagi bila kalian tidak bernyanyi." Kata salah satu keluarga katak macan tutul. "Tapi bohong! Hahahahahahaha," seru keluarga katak macan tutul berbarengan sambil tertawa.

"Iya! Lebih baik kalian pergi saja dari sini. Biar danau ini menjadi wilayah kami sepenuhnya." Kata katak macan tutul paling tua.

Tanpa berkata apa-apa lagi, keluarga katak air meninggalkan danau itu, dan pergi mencari danau lain yang bisa mereka tempati.

Beberapa bulan setelah kepergian keluarga katak air yang suka bernyanyi itu, suasana di danau itu menjadi tidak seindah dulu mereka ada. Hujan sudah berbulan-bulan tidak turun di danau itu. Keluarga katak macan tutul mencoba untuk mengutip lagu-lagu yang sering dibawakan keluarga katak air untuk memanggil hujan, tapi tetap tidak bisa, karena suara mereka tidak seperti nyanyian dan tidak ada yang hafal lagu mereka.

Keluarga katak macan tutul menyesal atas kejahilannya. Danau tempat mereka kini begitu kering. Tidak ada lagi tanaman air di danau itu, dan buaya mulai bermunculan di danau kering itu untuk memangsa mereka, karena ikan yang ada di danau itu sudah habis mati kekeringan.

"Bagaimana ini? Para buaya makin banyak yang memangsa kita." Keluh salah satu keluarga katak macan tutul. "Ini pasti karena sudah tidak ada ikan dibawah sana. Danau ini semakin kering"

"Apa benar-benar tidak ada diantara kalian yang bisa bernyanyi seperti katak air?" Tanya katak macan tutul paling tua ditempat itu. Semua katak terdiam. Mereka menyesal sudah menjahili keluarga katak air dan membuat mereka semua pergi.

"Kalau begini terus, keluarga kita akan habis dimangsa oleh para buaya." Sesal seekor katak macan tutul.

"Bagaimana kalau kita cari dan ajak kembali keluarga katak air kembali kesini?" usul salah satu diantara mereka.

Katak tertua terlihat berpikir agak lama, lalu dia mengangguk tanda setuju. "Apakah ada yang mengetahui kemana perginya keluarga katak air?" Tanyanya.

"Aku tahu, dan sebenarnya aku sudah mulai mencari mereka beberapa waktu lalu. Mereka kini tinggal disebuah hulu kali yang agak kotor. Mereka pasti tidak betah ditempat itu. Bila diizinkan, aku akan mengajak mereka kembali kesini untuk membantu kita." Jelas salah satu diantara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun