Mohon tunggu...
Rumyanah Irvadia
Rumyanah Irvadia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Merupakan Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, memiliki ketertarikan terhadap budaya dan adat jawa, dan aktif mengikuti kegiatan kepemudaan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Papua di Mata Dunia: Bagaimana Al Jazeera Membingkai Konflik dan Harapan

9 Januari 2025   06:40 Diperbarui: 9 Januari 2025   06:34 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posisi Media Dalam Memberitakan Papua:

1. Media as Issues Intensifier

Media dalam posisi ini berperan memperbesar perhatian terhadap konflik dengan menonjolkan ketegangan atau eskalasi konflik, memberikan fokus utama pada kekerasan, ketidakadilan, atau isu-isu yang memicu kontroversi. Sering kali menggunakan narasi yang dramatis atau emosional, yang dapat memperkuat persepsi publik bahwa konflik tersebut parah dan mendesak untuk diperhatikan.

Dampaknya akan memicu perhatian internasional dan meningkatkan kesadaran publik, tetapi juga berpotensi memperburuk konflik dengan memperbesar persepsi ketegangan.

2. Media as Conflict Diminisher

Media dalam posisi ini berperan meredam atau menurunkan eskalasi konflik dengan menyajikan pemberitaan yang seimbang dan mencatat upaya positif, seperti program pembangunan atau kebijakan yang mendukung resolusi, mengurangi fokus pada narasi yang memicu ketegangan, seperti aksi kekerasan atau perbedaan ideologi yang tajam.

Dampaknya adalah mengurangi ketegangan dalam pemberitaan dan membantu menciptakan narasi yang lebih kondusif untuk meredakan konflik.

3. Media as Conflict Resolution

Media dalam posisi ini berperan sebagai fasilitator resolusi konflik dengan, mengusulkan solusi yang dapat mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik, seperti dialog, mediasi, atau kerja sama internasional, memberikan ruang kepada berbagai pihak untuk menyuarakan perspektifnya secara adil, sehingga mendorong pemahaman dan kompromi.

Dampaknya adalah meningkatkan peluang resolusi damai dengan mengarahkan perhatian pada solusi, bukan hanya masalah atau ketegangan.

Posisi Media Al Jazeera dalam Memberitakan Konflik Papua berdasarkan analisis dapat dikategorikan sebagai media conflict intensifier. Hal ini terlihat dari beberapa faktor:

  1. Menonjolkan Ketegangan
    1. Al Jazeera kerap menyoroti ketegangan antara pemerintah Indonesia dan kelompok separatis, seperti dalam artikel yang menggambarkan aksi militer di Papua sebagai respons represif terhadap gerakan pro-kemerdekaan.
    2. Liputan ini memperbesar perhatian internasional terhadap konflik, tetapi berisiko memperburuk persepsi global terhadap pemerintah Indonesia.
  2. Menjadi Amplifikasi Suara Lokal
    1. Dengan memberikan platform kepada aktivis Papua dan laporan dari lembaga HAM internasional, Al Jazeera membantu menyuarakan isu yang sering kali sulit diakses media nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun