Repotnya, Kak Sal itu orang yang ndak sabaran itu tadi. Ketika sedang sarapan saja sudah ribut pada dirinya ;
   " Aduh Sri, makannya yang ceper dikit dong, sepertinya masih utuh gitu, ini sudah siang !"
   Bila sudah diomelin seperti itu, dirinya jadi gugup  makannya dan membuat tersedak. Bila sampai tersedak, dirinya jadi ingin nangis, sebab tenggorokannya sakit biarpun sudah digelontor air  minum.
   Bahkan bila sedang berjalan berangkat kesekolah pun, kakaknya itu sering ngomel -- ngomel. Kalau dirinya jalannya tertinggal dari dia, yang sudah tentu langkanya lebih panjang dan lebih cepat dari dirinya ; "  ayo cepat, entar telat !"
   Itu terutama kalau berangkat sekolah di jalan tidak bertemu dengan teman -- teman yang lain. Jadi hanya kami berdua. Dirinya harus setengah berlari untuk bisa menyamakan langkah dengan langkah kakaknyaitu. Dan jarak ke sekolah yang agak jauhpun jadi terasa tambah jauh dan melelahkan. Walaupun itu bukan pengalaman yang menyenangakan, tapi mengesankan juga untuk diingat -- ingat sebagai kenangan.
*
LAIN LAGI dengan Kak Yati. Kak yati ini orangnya suka menang sendiri dan egois. Di rumah, tugas sudah dibagi -- bagi. Kak Yati ini tugasnya menyapu halaman bila sore. Sedang dirinya bertugas mencuci piring dan mengisi gentong air untuk masak.. Suatu sore, bapaknya menyuruh dirinya untu menyapu halaman. Sudah tentu dirinya protes :
   " Pak tapi itu tugasnya Kak Yati ! "
   " Tapi kakakmu belum pulang, ini nampaknya mau hujan, nanti keburu hujan ".
   Karena takut sama bapaknya, akhirnya ya mau juga walau dengan terpaksa dan berat hati.. apa lagi yang namanya halaman rumah di desa umumnya luas dan banyak pepohonan, sehingga banyak sampah daun, susah untuk disapu.
   Dan ketika dirinya sedang menyapu dan hampir rampung itu, kak Yati pulang dengan biasa saja. Tambah sebel dirinya melihat lagaknya yang tanpa dosa itu ;