Dia menyampaikan terimakasih kepada banyak pihak, baik rektor dan pimpinan perguruan tinggi, kepada guru- gurunya sejak TK hingga perguruan tinggi, para pembimbing, senior, mahasiswa, rekan- rekan yang melakukan penelitian bersamanya, kepada orang tua, saudara dan keluarga.
Di bagian inilah dia kadang- kadang harus berhenti bicara sejenak, menata hati dan suaranya karena terharu.
Termasuk ketika dia mengucapkan " Terimakasih kepada keluarga angkat ayah saya. Keluarga yang membantu ayah saya untuk bisa meneruskan kuliahnya. Karena bantuan yang diberikan pada ayah saya itulah, pada akhirnya saya bisa berdiri disini, " begitu kira- kira kalimat yang disampaikannya..
Aku, duduk di tempat dudukku diantara para hadirin di depan panggung dimana adikku bicara pada hari itu, memahami betul apa yang dikatakannya.
Ada bersama kami hadir di acara orasi ilmiah itu, keluarga angkat ayah kami yang dimaksudkan oleh adikku. Keluarga yang memberikan rasa persaudaraan yang tulus pada kami, walau tak ada kaitan darah diantara kami.
***
Saat ayahku masih SMA.
Ayahku, yatim piatu sejak usianya masih 4 tahun.
Beliau kemudian dibesarkan oleh kakek dari pihak ayahnya. Dan dalam perjalanannya, kakek kandungnya ini wafat ketika ayahku duduk di bangku SMP. Maka kemudian, ayahku dibesarkan oleh nenek tirinya, karena nenek kandungnyapun telah tiada.
Kondisi ekonomi mereka pas- pasan.