Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Hubungan Erat Antara Makanan dan Cinta

23 September 2016   00:09 Diperbarui: 23 September 2016   02:25 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: picnicfood-ideas.com

" Iya. Kakap yang udah diambil dagingnya buat fillet kakap itu, lho.. kan ada sirip dan sisa- sisa dagingnya sedikit. Ya itu yang dibeli, terus digoreng. Enak, lho.. "

Aku agak tercengang. Oh..

Kuperhatikan suamiku. Dia menceritakan hal tersebut sambil tertawa- tawa. Berarti, dia sendiri tak merasa bahwa itu kondisi yang ‘susah’ sepertinya. Tapi walau begitu, kisah yang diceritakan sambil tertawa- tawa tersebut membuat air mataku menggenang juga malam itu. Sebab aku, tak bisa tidak, jadi berpikir, si sulung cah ayu itu tidak lama lagi akan sekolah di luar negeri dengan beasiswa. Uang sakunya juga terbatas.

Malam itu dia bisa makan daging kakap, nanti saat dia kuliah di luar negeri, mesti masak sirip kakap jugakah? 

***

Pada putri sulung kami, aku dan ayahnya mewanti- wanti agar dia berhemat.

Aku sendiri mengatakan padanya,  uang beasiswa yang dia terima itu harus dicukup- cukupkan. Mesti diatur penggunaannya.

“ Ibu dan Bapak nggak akan kirim uang, ya, ” kataku pada si sulung. “ Atur- atur saja jatah beasiswamu itu supaya cukup. “

Kami memang membiasakan anak- anak untuk hemat. Tidak jor- joran. Dalam rangka mendidik, sejak kecil, uang saku mereka juga kami batasi.

Tapi ya itu, he he.. seperti banyak orang tua lain, mendidik itu kadang kala harus menekan perasaan kita sendiri. Saat mulut bicara “ Atur ya uang beasiswanya, pokoknya mesti dicukup- cukupkan”, sebetulnya dalam hati aku bolak- balik menghitung, akan cukupkah uang saku dari beasiswa itu. Termasuk diantaranya memikirkan akankah dia bisa makan dengan layak disana.

Ha ha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun