Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Tak ada keterlambatan sama sekali.
Sampai..at the last minute, ada pengumuman diberikan kepada rombongan kami. Jika ada koper lain yang masih hendak dimasukkan lagi ke dalam bagasi, masih bisa.
Mendengar pengumuman itu, aku dan suamiku bersepakat, lebih baik koper kecil yang tadinya hendak kami bawa masuk ke dalam kabin dimasukkan saja ke dalam bagasi, agar kami tidak repot.
Pesawat kami akan transit di Dubai dalam perjalanan pulang itu. Agar kami tak harus repot menyeret koper kesana kemari saat pindah terminal di airport Dubai yang bessarrrr sekali itu, lebih praktis koper itu dimasukkan saja ke dalam bagasi.
Dan begitulah, koper kecil itu masuk ke bagasi.
Tanpa kami ingat bahwa ada obat- obatan di dalam koper tersebut. Tak teringat, sebab saat kami berada di bandara di Jeddah itupun, kami sehat dan tak membutuhkan obat- obatan.
Di penerbangan antara Jeddah sampai ke Dubai, urusan obat itu tak menjadi masalah. Masalah timbul tak lama setelah kami terbang dengan pesawat dari Dubai menuju ke Jakarta.
Dari menu yang ditawarkan, aku memilih menu dengan lauk ikan.
Yang entah kenapa, tak lama setelah kumakan menimbulkan rasa gatal- gatal di tubuhku.
Ya ampun.
Badanku memang kadang begitu. Walau tak sering, adakalanya jika mengkonsumsi makanan laut, ada gatal- gatal timbul di badan. Tak sulit mengatasinya. Biasanya jika sudah mulai terasa gatal, kukonsumsi saja tablet berisi karbon aktif, agar racun dari makanan itu terserap. Beres.