Walau, bukan tak ada kekhawatiran. Bukan tentang akomodasi, tapi... sejujurnya, ada sekelompok jamaah dalam rombongan yang menurut pendapatku ketika itu terlalu ‘ramai dan hura-hura’. Juga terlalu banyak complaint ini dan itu. Banyak hal yang tak kusetujui dari sikap dan pendapat mereka.
Padahal, sungguh aku tak ingin ada pertengkaran serta  perdebatan selama berada di Tanah Suci. Sebab itu akan mengganggu hatiku. Akan mengurangi kekhusyukanku beribadah.
Selama berada di Madinah, Mekah, dan juga di apartemen transit, agak mudah menghindari  jamaah semacam itu. Sebab kami tak selalu bersama sama. Kami ada di kamar- kamar yang berbeda. Ketika berada di acara bersama atau di ruang untuk umum, kami bisa memilih tempat yang tak terlalu berdekatan.
Tapi di tenda, bagaimana menghindarinya? Tenda itu kecil, tanpa sekat, maka Jika letak kasur kami kebetulan berdekatan, selama berhari- hari aku akan dikelilingi hal- hal yang tak kusetujui itu.
Duh!
Tapi kembali, kupasrahkan saja tentang apa yang akan terjadi pada Dia Sang Maha Cinta.
Aku berdoa dalam hati, semoga Dia mengijinkan hari- hari yang akan kujalani di Mina dan Arafah dilalui dengan mudah dan menyenangkan. Semoga aku dikelilingi oleh orang- orang yang sabar dan menyejukkan hati.
Begitu saja pintaku padaNya.
Dan..
Sekali lagi Dia yang Maha Baik menunjukkan kemurahanNya.